Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani saat membuka Rapat Nasional Pelaksanaan Program PPG Bagi Guru Madrasah

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani saat membuka Rapat Nasional Pelaksanaan Program PPG Bagi Guru Madrasah

Bandung (Pendis) - Perencanaan program kerja Pendidikan Profesi Guru (PPG), harus dilakukan secara prudent. Prudent bermakna bijaksana dan hati-hati. 

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani saat membuka Rapat Nasional Pelaksanaan Program PPG Bagi Guru Madrasah Angkatan I di Bandung, (02/11/2023) malam.

Ia mengingatkan proses pelaksanaan program kerja harus diawali dengan perencanaan yang baik. Perencanaan harus dibuat dengan cara-cara yang baik dan diawali dengan penganggaran yang prudent. 

"Khawatir nantinya ada sesuatu hal yang ketika dioperasionalkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan biasanya urutnya ke perencanaan," katanya 

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini berharap forum tersebut memperhatikan dan fokus terhadap kemuliaan seorang guru. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan program PPG kedepannya.

Sebelumnya, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ahmad Zainul Hamdi berkomitmen kedepannya program kerja Panitia Nasional PPG harus lebih terstruktur jadi tidak terkesan selalu dadakan.

"Kita sudah harus tau apa saja yang akan kita lakukan pada tahun 2024 secara mendetail, agar PPG kedepannya lebih berjalan lancar, beberapa LPTK juga akan segera dievaluasi," tukasnya.

Rakornas kali ini, kata Prof Inung, membahas terkait anggran dan pelaporan, namun juga harus menghasilkan keputusan-keputusan yang akan diberlakukan di tahun 2024. Bebagai masalah yang sudah ada pada sebelum-sebelumnya harus diatasi dan ditangani dengan serius.
 
"Saya sama sekali tidak hilang apresiasi terhadap seluruh kerja keras yang sudah dilakukan," tukas Prof Inung. 

Inung berharap pada Rakornas kali ini menghasilkan program kerja tahun 2024. Diantaranya, menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek dari program PPG, menyusun sasaran yang jelas dan terukur untuk mencapai tujuan tersebut dan perlunya mengidentifikasi kebutuhan spesifik dalam konteks peningkatan kualitas program PPG.

Ketua Pannas juga menekankan adanya penyusunan modul yang disusun menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan guru di era saat ini, termasuk penguasaan materi pembelajaran, keahlian pedagogis, dan keterampilan interpersonal.

Selanjutnya, beliau menekankan perlunya sistem evaluasi yang komprehensif untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran program serta melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap pelaksanaan program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Sementara, Mustofa Fahmi selaku Sekretaris Nasional PPG melaporkan pelaksanaan program kerja PPG 2023 Daljab untuk Kementeraian Agama Angkatan 1 sepenuhnya sudah selesai. Ia mengatakan hasil yang sudah diumumkan akan menjadi bahan pertimbangan langkah kedepannya.

"Secara nasional 83.49 % jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya," lapornya.

Fahmi juga melaporkan bahwa Batch 1 sudah berakhir dan beberapa LPTK sudah  melakukan yudisium. Program PPG batch 2 sedang berlangsung dan memasuki tahap akhir dan beberapa LPTK sudah memasuki fase Tryout.

Kegiatan ini dikemas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Program PPG Bagi Guru Madrasah Angkatan I di Bandung, 2-4 November 2023 yang dihadiri oleh LPTK penyelenggara PPG, Kabid Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Provinsi.