Guru Dukung Pembentukan Direktorat Keluarga

Guru Dukung Pembentukan Direktorat Keluarga

SEMARANG (Suara Merdeka) – Kalangan guru sangat mendukung pembentukan Direktorat Keluarga yang melekat pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Pernyataan itu disampaikan Ketua PGRI Jateng Widadi SH, baru-baru ini. "Dukungan itu bukan tanpa sebab. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi PGRI mendukung penuh pembentukan Direktorat Keluarga," terang Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jateng itu.

Dikatakan, keluarga adalah salah satu unsur yang tak bisa ditinggalkan dalam upaya membangun pendidikan seutuhnya. Melupakan fungsi keluarga jelas bakal merugikan keinginan mewujudkan pendidikan di Tanah Air sukses luar dalam .

"Porsi pendidikan yang paling banyak ada di dalam keluarga. Kalau boleh dipersentasekan, pendidikan di sekolah itu hanya 30 persen. Selebihnya 70 persen dibangun dari keluarga dan masyarakat," terang Widadi. Melalui keluarga juga akan dibentuk calon-calon manusia unggulan.

Dia menerangkan, seseorang dianggap unggul lantaran memenuhi tiga aspek. Itu mencakup berotak cerdas (brain), memiliki keterampilan lebih (afeksi), dan kreatif (psikomotorik).

"Pola pendidikan yang ideal memang harus menyeluruh antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan menerima pendidikan menyeluruh maka tak hanya otaknya saja yang cerdas. Lebih dari itu, keterampilan yang mencakup aspek afeksi akan berkembang. Kemudian kreativitasnya yang mencakup aspek psikomotorik juga tergarap bagus," terangnya.

Fungsi Keluarga

Pada tahap ini, peran keluarga sangat penting. Sebab, jika sekolah hanya menempa kecerdasan otak siswa maka fungsi keluarga melengkapinya dengan mengasah keterampilan diri dan kreativitas.

Guru sangat menghargai jika di rumah peran orang tua dan masyarakat ikut ambil bagian mencerdaskan para generasi penerus ini. Dari pendidikan non-sekolah, murid-murid akan bisa bersentuhan dengan perilaku disiplin, empati, saling menghargai, tolong menolong, dan banyak hal lagi dari bagian pendidikan karakter.

Latar belakang ini juga yang menjadikan PGRI sebagai organisasi bernaungnya para pendidik menyatakan dukungan terhadap semakin kuatnya keterlibatan orang tua di dunia pendidikan.

"Ketika orang tua semakin dilibatkan dalam proses pendidikan anak, mereka juga akan mengetahui sejauhmana perkembangan belajar putra-putrinya. Jika sampai muncul ada kekurangan orang tua akan bisa membantu mendorong keberhasilannya." Menurutnya, melalui momentum Hari Pendidikan Nasional tak ada salahnya semua elemen masyarakat kian peduli terhadap pekembangan pendidikan di Tanah Air. (H41-95)


Tags: