Guru Jadi Penentu Kualitas Pendidikan

Guru Jadi Penentu Kualitas Pendidikan

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kompetensi guru. Demikian diungkapkan Didin dalam seminar "PPG Menjawab Tantangan Guru Profesional Masa Depan", di Unnes kampus Sekaran, Gunungpati, kemarin.

Narasumber lainnya adalah guru berprestasi Farida Rahmalatif dan budayawan Prie GS. "Guru yang melakukan pembelajaran di kelas secara optimal adalah guru yang profesional.

Guru harus memiliki daya gerak untuk belajar. Dengan begitu, kualitas pendidikan akan ikut terdongkrak," katanya di hadapan ratusan peserta Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) angkatan III.

Di sisi lain, guru dituntut mampu menyesuaikan keahlian dengan realitas zaman. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat seyogianya dimanfaatkan dalam ranah pendidikan.

Pembelajaran Menyenangkan

"Tantangan guru di abad ini adalah harus melek teknologi. Informasi yang memperkaya wawasan dapat dengan mudah diakses di internet. Guru mengajak siswa untuk memanfaatkan teknologi sebagai media belajar sekaligus media ajar," ujarnya.

Didin mengatakan, guru berkualitas berpengaruh besar terhadap prestasi peserta didik. Guru yang baik mampu membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Ia mampu menghidupkan kelas dan menumbuhkan siswa yang memiliki pemikiran kritis.

"Saya yakin mahasiswa SM3T inilah yang akan menentukan kualitas pendidikan pada masa mendatang," kata dia. Selain itu, perguruan tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pencetak guru dituntut menghasilkan lulusan yang mumpuni.

Ia menyatakan iklim akademik yang kondusif di kampus didukung dengan kualitas dosen yang sesuai kualifikasi dan ditunjang sarana memadai adalah kunci. Kerja yang terintegrasi antara perguruan tinggi dengan guru di lapangan akan menghasilkan kualitas pendidikan yang semakin meningkat.

Farida Rahmalatif menyatakan, karakter guru profesional yakni ikhlas dalam mendidik, memiliki kedisiplinan tinggi, inovatif dan kreatif, komunikatif, serta selalu siap menghadapi perubahan. "Guru yang demikian tak akan risau mengajar dalam kurikulum apa pun. Hal itu karena inovasi menjadi kunci pembelajaran," ungkapnya. (dhz-37)


Tags: