Guru PAI Harus  Mampu Identifikasi Masalah Pembelajaran

Guru PAI Harus Mampu Identifikasi Masalah Pembelajaran

Bandar Lampung (Pendis) - Direktorat Pendidikan Agama Islam (Dit. PAI) melaksanakan kegiatan Pengayaan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum untuk Instruktur Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Sekolah Dasar (SD) Angkatan-2 di Kota Bandar Lampung, 6 s/d 8 Juni 2018. Acara diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari Instruktur Kurikulum 2013 (kurtilas), para Visitor PAI tahun 2015, dan peserta terbaik Bimtek K13 dari 11 provinsi.

Menurut Kepala Subdit PAI SD/SDLB Ilham, kegiatan pelatihan PAI ini ditujukan selain untuk mensosialisasikan kebijakan Ditjen Pendidikan Islam dan Dit. PAI di bidang pengembangan PAI dan meningkatkan kemampuan, kompetensi dan prestasi GPAI juga memiliki 3 tujuan khusus yakni:
1. Memberikan pembekalan kepada guru terkait pengayaan pembelajaran dan penilaian kurikulum PAI SD yang memenuhi kriteria sebagai penunjang dan pelengkap buku teks PAI di sekolah.
2. Menyusun panduan/modul/buku saku pengayaan pembelajaran dan penilaian PAI SD dengan perspektif Kurikulum 2013.
3. Meningkatkan pemahaman dan wawasan GPAI SD terhadap materi pengayaan pembelajaran dan penilaian kurikulum 2013.

Sementara Kasi PAUD/SD Bidang PAKIS Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Lampung, Zainal Hakim yang mendampingi Kasubdit dalam pembukaan kegiatan, Rabu 6 Juni 2018 menyatakan bahwa Kurtilas di Provinsi Lampung sudah terimplementasikan 99% dari tahun 2014.

Zainal meyakini bahwa para instruktur K13 adalah GPAI terpilih yang tidak hanya memposisikan sebagai pengajar tapi seperti para du`at (penyeru dakwah) di sekolah. Mereka adalah para sosok yang memiliki ruh jiwa guru sejati.

"Metode pembelajaran lebih penting dari kurikulum, dan guru lebih penting dari keduanya. Namun di atas ketiganya ada yang jauh lebih penting yakni ruh atau jiwa guru sejati yang senantiasa berkembang," ungkapnya.

Hadir narasumber utama sebagai fasilitator materi kegiatan yakni Ahmad Hasyim dan Dyah Salsabil. Keduanya sepakat bahwa kegiatan ini sangat penting untuk melatih para GPAI mampu mengidentifikasi masalah pembelajaran di kelas.

"Melalui pendalaman materi kurikulum PAI SD pada 5 aspek yakni Al Quran, aqidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam para instruktur diharapkan terlatih dalam memetakan materi dan menentukan pendalaman materi berdasar kompetensi dasar."ujar Hasyim.

Dyah menambahkan melalui tugas individu, para instruktur juga terlatih dalam memunculkan konsep pendalaman materi substantif PAI yang ada dalam Kompetensi Inti (KI) 3 terkait kompetensi pengetahuan (kognitif).

Output dari kegiatan Angkatan 2 ini adalah empat dokumen penting yang akan disusun bersama yaitu:
1. Hasil review outline buku pengayaan PAI dan panduan penilaian PAI Angkatan 1 di Bandung, bulan Mei 2018.
2. Pemetaan materi SD kelas 1sampai dengan kelas 6 berbasis Kurtilas.
3. Kisi-kisi penulisan soal penilaian akhir semester ganjil dan genap.
4. Naskah soal penilaian akhir semester ganjil dan genap.
(wikan/dod)(Foto: aan danial)


Tags: