Hardianti Patangari Peserta PIONIR Dari STAIN Pare Pare Ingin Raih Prestasi Terbaik

Hardianti Patangari Peserta PIONIR Dari STAIN Pare Pare Ingin Raih Prestasi Terbaik

Banda Aceh (Pendis) - Tidak sembarang mahasiswa bisa ikut ambil bagian dalam ajang Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII 2017 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Karenanya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Hardianti Patangari terpilih mewaki kampusnya.

Hardianti Patangari yang akrab disapa Anti adalah mahasiswa semester 6 Fakultas Tarbiyah STAIN Pare Pare Sulawesi Selatan merasa bangga dan senang diberikan kehormatan mewakili kampusnya dalam ajang lomba Debat Bahasa Inggris.

Saat ditemui di lokasi perlombaan, Anti sedang mempersiapkan putaran keempat memperebutkan Medali Emas, Perak dan Perunggu bersama peserta dari UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Cirebon, dan STAIN Gajah PUtih Takengon Aceh, Jumat (28/04) di Kampus UIN Ar-Raniry.

Untuk tampil diajang bergengsi ini, Anti melalui seleksi yang panjang dan ketat di kampusnya. Karirnya dalam pengembangan bahasa Inggris diawali keaktifannya di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bahasa yang bernama Lintas Imajenasi Bahasa Mahasiswa (LIBAM) STAIN Pare Pare. Sampai akhirnya bertemu dengan ribuan mahasiswa PTKI se-nusantara di Aceh.

Sebelumnya, gadis yang di Pare Pare ini pernah menjadi Juara I Debat Bahasa Inggris dalam ajang Festival PTAI Se-Sulawesi Selatan di IAIN Watampone (2016). Dia juga dinobatkan sebagai duta pariwisata Kota Pare Pare tahun 2015, dan pada tahun sebelumnya mewakili Sulawesi Selatan dalam forum anak nasional di Lembang Bandung Tahun 2012.

Kendati telah mengukir banyak prestasi Anti tidak menyombongkan diri. Namun ia tetap bertekad menyumbangkan medali emas mengharumkan nama baik kampusnya. "Kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan untuk meraih medali emas untuk kami bawa pulang ke Parepare," katanya.

Melihat banyaknya prestasi mahasiswa di ajang PIONIR ini Hardianti berharap agar pengurus UKM di masing-masing PTKI untuk dapat menjaring mahasiswa yang mempunyai bakat, minat dan keahlian secara serius. Selain itu, lanjut Anti, UKM perlu membangun jaringan dengan pihak luar kampus untuk optimalisasi peran dan pembinaan. Langkah lain yang tak kalah pentingnya adalah melakukan pemenuhan sarana prasarana penunjang perkantoran, tempat latihan dan sarana lainnya.

PIONIR VIII dilaksanakan pada tanggal 25 April s.d 1 Mei 2017 bertempat di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Kontingen STAIN Pare Pare diikuti oleh 25 orang peserta, terdiri dari 23 peserta dan 2 official serta 1 orang pimpinan kontingen. (RB/dod)


Tags: