IAIN Metro Akan Tindaklanjuti <i>Student Mobility Program</i>  dengan Perguruan Tinggi di Asia Tenggara

IAIN Metro Akan Tindaklanjuti <i>Student Mobility Program</i> dengan Perguruan Tinggi di Asia Tenggara

Kuala Lumpur (Pendis) - Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung akan menindaklanjuti hasil Student Mobility Program (SMP) di tiga perguruan tinggi di Asia Tenggara, Universitas Selangor (UNISEL) Malaysia, Kolej Islam Muhammadiyah (KIM) Singapura dan Fatoni University Thailan.

Pernyataan itu diungkapkan Ida Umami Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama saat memimpin rombongan mahasiswa SMP kembali ke tanah air pada Sabtu (17/3) di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Diantara program tindak lanjut itu kata Ida Umami adalah Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), Pengiriman dan penerimaan mahasiswa dengan skema beasiswa antar kedua belah pihak, dan program riset bersama bagi pengembangan mutu akademik. "Rektor Fatoni University telah bersedia memberikan beasiswa S2 bagi lulusan IAIN Metro Lampung yang terbaik" papar Ida Umami.

"Mulai tahun akademik 2018 IAIN Metro juga berencana memberikan beasiswa untuk 20 orang mahasiswa asing untuk belajar di kampusnya, sesuai program yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI", tambah Ida

Untuk itu Ida mengharapkan dukungan dari Kementerian Agama RI, serta unsur pimpinan dan stakeholders IAIN Metro, agar ikhtiar meningkatkan mutu akademik dan pengemangan kemahasiswaan dengan menggandeng PT di Luar Negeri dapat segera terwujud.

Kepada mahasiswa SMP, Doktor Bimbingan Konseling ini berharap agar setelah mengikuti rihlah di tiga negara ini, mahasiswa dapat meningkatkan wawasan keilmuan, pengalaman dan komitmen global. "kepribadian dan jiwa sosialnya meningkat sebagai dari pengejawantahan dari ajaran Al Quran dan Hadits", katanya.

Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bidikmisi (IKABIM) telah melaksanakan Student Mobility Program dari tanggal 11-17 Maret 2018. Program ini telah diikuti oleh 72 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 dan 2015 serta 9 dosen pendamping di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand.

Hal lain yang bisa ditindaklanjuti dari SMP menurut Zahdi Taher, Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) adalah memperkuat jalinan kerjasama untuk meningkatkan manajerial dan layanan PTKIN. "Tantangan yang dihadapi IAIN makin komplek maka pendekatan tata kelola perguruan tinggi yang mempertimbangkan aspek globalisasi dan informasi teknologi sangat diperlukan", tegas Zahdi.

"Paradigma berfikir harus diikuti dengan tata kelola yang baik dan akuntabel pengembangan IAIN Metro", lanjut pria asal Bengkulu ini.

Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama mendorong agar para mahasiswa tidak minder bergaul dengan mahasiswa internasional. "Yang membikin kita dihormati, bukan luas lahan kampusnya, mentereng gedung dan mewah fasilitasnya, namun pola pikir, sikap dan mentalitas untuk bersaing dengan bangsa lain", kata Ruchman.

"PTKIN kita tidak kalah dengan negara-negara yang kita lihat, kita punya sejarah dan tradisi intelektual yang bagus, tradisi turats yang hebat dan terpenting kita punya jati diri bangsa yang unggul", ungkap Alumni UIN Walisongo ini.

Sementara itu, Yudiyanto Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah mengajak mahasiswa untuk meniru civitas akademika kampus-kampus yang dilihat di luar negeri, akan pentingnya semangat, kerja keras dan kemauan untuk saling berbagi dan bekerjasama dengan siapapun untuk kemajuan perguruan tinggi.

Ikut mendampingi SMP mahasiswa Bidikmisi IAIN Metro adalah Nizarudin Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Netty Hermawati Wakil Dekan II Fakultas Syariah, Sri Andri Astuti Ketua Jurusan PAI Pascasarjana dan Jabatan Fungsional Umum IAIN Metro Imam Purwoko dan Haris Setiadji.

(ra/RB).


Tags: