<i>Launching</i> MAN IC Batam dan Penyambutan Peserta Didik Baru

<i>Launching</i> MAN IC Batam dan Penyambutan Peserta Didik Baru

Batam (Pendis) - Pada Tahun Pelajaran 2016/2017, secara resmi sudah mulai beroperasi 8 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah MAN IC Kota Batam. Peresmian operasional MAN IC Kota Batam yang beralamat di Jl. Hang Lekir Desa Sambau Kecamatan Nongsa Batam ini dilakukan oleh Direktur Pendidikan Madrasah, Nur Kholis Setiawan di Batam, Sabtu (16/07/16) lalu.

Dalam sambutannya, Nur Kholis Setiawan menyampaikan bahwa dalam rangka menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), generasi muda Indonesia harus memiliki keberanian untuk dapat berkoneksi dengan dunia luar, kemudian berkompetisi dan pada akhirnya berkolaborasi. Generasi yang dapat berkoneksi, mampu berkompetisi, dan siap untuk berkolaborasi adalah generasi-generasi yang lahir dari dunia pendidikan. Dan seperti yang kita ketahui bersama bahwa MAN IC merupakan lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh Kementerian Agama bekerjasama dengan sejumah pemerintah daerah untuk menyiapkan generasi yang terbaik untuk Indonesia.

Nur Kholis menambahkan bahwa dalam dunia pendidikan sejatinya ada 4 jenis olah, yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Melalui pendidikan, generasi muda harus ditransfer pengetahuan agar siap menghadapi hal-hal yang terjadi di masa-masa mendatang. Melalui olah pikir, pendidikan mampu mengasah kreatifitas dan intelektualitas. Tetapi tidak bisa pendidikan hanya menyentuh olah pikir saja, namun juga harus dibarengi dengan olah hati. Olah hati yang mampu masuk kepada peserta didik adalah dimensi agama, relijius. Intelektualitas berpikir tidak boleh melebihi dari nilai-nilai kemanusian (dehumanisasi). Oleh karena itu olah hati merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia pendidikan. Di samping itu juga harus ditambah dengan olah rasa dan olah raga. Keempat dimensi tersebut harus dapat bersimultan dengan baik, sehingga akan mampu mengantarkan generasi Indonesia menjadi bagian dari masyarakat madani.

Direktur Pendidikan Madrasah juga mengajak Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam untuk dapat berbagi peran. Dalam mengelola pendidikan setidaknya ada dua segmen tanggung jawab yang harus dipenuhi. Pertama segmen logistik, dan yang kedua segmen logika. Logistik saja tanpa ada logika menjadi mubazir. Begitu pula sebaliknya, jika hanya logika saja yang dikembangkan tanpa logistik, juga tidak akan bisa jalan. Oleh karena itu keduanya harus berjalan simultan, harus gotong royong.

Untuk itu, Nur Kholis berharap Kementerian Agama dan Pemda dapat bergotong royong dari sisi logistik sekaligus logika sehingga impian dari keberadaan MAN IC ini betul-betul mampu melahirkan calon-calon pemimpin yang akan mengantarkan Kota Batam menjadi bandar dunia madani.

Dalam laporannya, Kepala Kanmenag Kota Batam Zulkifli menyampaikan bahwa MAN IC Kota Batam ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektar, dan proses pembangunannya saat ini masih terus berlangsung. Tahun ini sedang dibangun ruang makan dan rumah dinas guru yang rencananya akan selesai pada bulan Agustus mendatang. Pembangunan MAN IC Kota Batam ini juga mendapat dukungan dari pihak lain, seperti dari pengelola Palm Spring Batam yang akan membangun lapangan sepak bola dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka. Pemprov Kepulauan Riau memberi bantuan dengan membangun pagar dan sudah selesai. Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Batam turut membantu dalam pemasangan (instalasi) air bersih dan jaringan listrik serta meratakan akses jalan masuk ke asrama MAN IC. Selain itu, Pemko Batam juga pada tahun ini sudah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan masjid senilai lebih kurang 4 milyar.

Kegiatan launching dan penyambutan Peserta Didik Baru dilaksanakan di MAN IC Kota Batam dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Yatim Mustafa, Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Jumaga Nadeak, Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad, FKDP, SKPD, Kakanwil Kemenag Kepulauan Riau Marwin Jamal, Kakankemenag se-Provinsi Kepulauan Riau , tokoh agama dan pimpinan Ormas, kepala-kepala madrasah dan pondok pesantren, para pimpinan bank konvensional dan syariah se-Kota Batam, wali santri serta undangan-undangan lain.

MAN IC Kota Batam menjadi satu dari 8 MAN IC yang mulai beroperasi pada awal tahun pelajaran ini. Adapun 7 MAN IC lainnya adalah MAN IC di Padang Pariaman Sumatera Barat, Bengkulu Tengah Bengkulu, Sambas Kalimantan Barat, Tanah Laut Kalimantan Selatan, Sorong Papua Barat, Kota Palu Sulawesi Tengah, dan MAN IC Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pada tahun pelajaran ini, MAN IC Kota Batam menerima peserta didik sebanyak 81 siswa dengan rincian 23 orang putra dan 58 putri. (dod/badar/dod)


Tags: