Intel Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Intel Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

JAKARTA (KRjogja.com)- Pendidikan sedang mengalami perubahan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk mempersiapkan siswa menjadi berhasil dalam kondisi ekonomi global, mereka perlu keterampilan baru, diajarkan dengan cara-cara baru.

"Guru perlu mengembangkan materi baru dan mengajarkannya secara berbeda berbeda. Orangtua juga berharap keterlibatan yang lebih besar," kata Country Manager Intel Indonesia, Harry K. Nugraha,

Dijelaskan Harry, teknologi mempunyai peranan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebagai sarana pembelajaran baik untuk guru maupun siswanya. "Teknologi di dalam ruang kelas yang interaktif akan menjadi katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru dan aktivitas siswa," ujarnya.

Sebagai wujud dari komitmen untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, lanjut Harry, Intel bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Analytical on Capacity Development Partnership (ACDP) telah menyelenggarakan seminar dan lokakarya tentang "Education Transformation and 21st Century Learning" pada tanggal 20-21 Januari 2016.

Seminar dan lokakarya ini bertujuan untuk berbagi informasi dan praktek baik di forum internasional, tentang transformasi pendidikan yang sesuai dengan pembelajaran Abad 21, khususnya tentang pentingnya penerapan teknologi untuk pembelajaran Abad 21. Selain itu juga ditujukan untuk menciptakan kesadaran di antara pengambil kebijakan, akademisi, pendidik (guru, kepala sekolah, dan pengawas), dan praktisi terhadap transformasi pendidikan di Abad 21.

Dalam acara yang diikuti 400 peserta itu, dipamerkan solusi pendidikan terbaru dengan teknologi Intel, seperti Intel Content Access Point (ICAP), Intel Next Unit Computing (NUC), Intel Compute Stick, Intel Classroom Management, dan lain-lainnya. Teknologi terbaru Intel tersebut dapat menjadi solusi teknologi pendidikan di Indonesia, dimana terbagi menjadi 3 jenis daerah. Pertama adalah daerah yang memiliki listrik dan koneksi internet, kedua adalah daerah yang memiliki listrik tetapi tidak ada koneksi internet, dan ketiga adalah daerah yang tidak memiliki listrik maupun koneksi internet.

Intel percaya, adopsi teknologi untuk transformasi pembelajaran abad 21 menjadi penting dilakukan mengingat persaingan global, dan mengingat Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, maka teknologi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengejar ketertinggalan dari negara lainnya. "Teknologi yang diadopsi harus bersifat tepat guna dan harus diikuti dengan pengembangan sumber daya manusianya agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut," jelas Harry. (Imd).


Tags: