Jatim Siap Gelar Ujian Nasional

Jatim Siap Gelar Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Harun mengaku siap menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) Tahun Akademik 2010/2011. Meski ada beberapa perbedaan dibanding pelaksanaan UN tahun lalu, seperti tak ada ujian ulang. Namun Harun meminta kepala sekolah untuk tak menganggap hal itu sebagai masalah. Ia meminta mereka fokus pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar siswa agar siap menghadapi UN.

"Kepala sekolah dan guru harus menyiapkan siswanya agar siap menghadapi UN. Apalagi tahun ini tak ada ujian ulang," kata Harun dalam acara Sosialisasi Ujian Nasional SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (20/1).

Harun meminta kepada peserta UN untuk biasa saja dalam menghadapi ujian akhir yang menandakan kelulusan tersebut. Pasalnya jika siswa, guru, maupun kepala sekolah menganggap UN sebagai momok. Maka, saat hari pelaksanaan nanti banyak yang tegang dan seumpanya muncul isu adanya bocoran soal siswa lebih percaya dengan hal itu daripada kemampuan berpikirnya.

"Soal UN akan mencakup kecerdasan afektif, psikomotor, dan kognitif. Jadi guru harus mengondisikan siswa untuk siap menghadapi ujian. Sehingga jika muncul isu bocoran soal, mereka mengabaikannya," jelas Harun.

Adapun, Kepala Biro Bina Mitra Polda Jatim Komisaris Besar Mohammad Fauzi menjamin pengamanan naskah UN mulai pencetakan hingga proses scanning untuk melihat hasil skor peserta UN akan aman. Polda Jatim berjanji tidak akan ada kebocoran soal dalam pelaksanaan UN. "Jajaran kami akan mengawal ketat naskah UN sejak kedatangannya di Bandara Juanda dari Jakarta hingga proses akhir," ucap dia.

Fauzi menyatakan demi kebaikan bersama maka polisi akan berkoordinasi dengan Dindik Jatim terkait pengamanan selama pendistribusian sampai ke tingkat Polres, Polsek, dan sekolah. Sehingga jika sampai naskah UN bocor, itu dapat dipastikan hanya isu belaka. "Kami akan ketat dalam pengamanan. Setelah diamankan, saat didistribusikan juga dikawal kepolisian dan Dinas Pendidikan. Saling cross check semuanya," ujar Fauzi.

Untuk pendistribusian ke Pulau Kangean Sumenep dan Pulau Bawean Gresik, Fauzi mengaku akan melakukannya lebih dulu guna mengantisipasi cuaca buruk dan medan yang sulit. Nantinya, sambung dia, pendistribusian naskah UN ke dua pulau tersebut akan menggunakan helikopter. "Karena sering jika lewat jalur laut cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kapal tak berani berlayar. Yang itu berpotensi mengganggu jalannya naskah UN dengan kapal," papar Fauzi.

Perlu diketahui, di Jatim jumlah peserta UN sebanyak 1.537.596 siswa. Rinciannya 514.584 siswa SD/MI/SDLB, 560.569 siswa SMP/MTs/SMPLB, dan 362.853 siswa SMA/MI/SMALB/SMK.


Tags: