Jakarta (pendis)- Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), jurnal yang dikelola oleh Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, berhasil menduduki peringkat ke-50 dari 456 jurnal terbaik dunia versi Scopus di bidang Religious Studies atau Kajian Keagamaan. IJIMS berada di persentil ke-88 dengan nilai impact per artikel (Source Normalized Impact per Paper/SNIP) sebanyak 1.091 serta skor sitasi (CiteScore) sebanyak 0.43 dan pelacak skor sitasi (CiteScore Tracker) sebanyak 0.41. Hal ini dapat dilihat dari rangking jurnal yang diterbitkan oleh www.scopus.com, sebuah portal tingkat dunia yang menghimpun jurnal dan indikator ilmiah dari berbagai negara yang dikembangkan dan bersumber pada data base Scopus.
Scopus menggunakan metode perhitungan CiteScore yang menghitung jumlah sitasi pada tahun terakhir penilaian dibagi dengan jumlah dokumen yang dipublikasikan dalam tiga tahun terakhir dan metode CiteScore Tracker yang merupakan metode perhitungan mirip CiteScore yang diperbarui setiap bulan.
Dalam daftar tersebut, IJIMS berhasil mengungguli jurnal-jurnal ilmiah terbitan Johns Hopkins University Press, Cambridge University Press, University of California Press, Oxford University Press, dan jurnal-jurnal terbitan dari negara lain.
Plt. Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, menyatakan apresiasinya atas peraihan prestasi tingkat dunia ini. “PTKI terbukti mampu bersaing di tingkat global, yang mampu mengalahkan beberapa perguruan tinggi di manca negara, terutama bidang jurnal ini. Tentu, ini menjadi motivasi kuat agar seluruh keluarga besar PTKI untuk tanpa henti senantiasa melakukan inovasi dan kreativitas menggapai prestasi-prestasi di berbagai bidang”, ungkap Dirjen yang kini merangkap sebagai Dirjen Bimas Islam.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim, memberikan apresiasinya atas peraihan ini. “Selaku Direktur, saya berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Rektor IAIN Salatiga yang sekaligus sebagai Editor in Chief IJIMS. Best-practices ini hendaknya memperkuat muruah PTKI tidak hanya di kancah nasional, tetapi internasional” ungkap guru besar UIN Syarif Hidayatullah.
Menurut Arskal, “Jurnal adalah media akademik yang menjadi indikator kuat akan kualitas riset, dinamika pemikiran, dan kolaborasi global yang dilakukan oleh PTKI. Di samping itu, tentu ini membuktikan tingkat keseriusan dan keuletan yang luar biasa, terutama yang dilakukan oleh IAIN Salatiga”.
Menurut Rektor IAIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy, IJIMS telah menjadi Center of Excellent bukan hanya bagi jurnal-jurnal di lingkungan perguruan tinggi umum dan perguruan tinggi keagamaan di Indonesia, tetapi juga untuk jurnal-jurnal di kawasan Asia, dan dunia. "IJIMS makin memantapkan kiprahnya sebagai jurnal ilmiah di bidang religious studies yang bereputasi baik. Pencapaian ini menandakan bahwa IJIMS telah memiliki impact factor dan kontribusi nyata dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidangnya. Sudah sepantasnya hal ini jadi bahan yang diperhitungkan dalam transformasi IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga," papar Rektor IAIN Salatiga yang sekaligus Editor in Chief IJIMS.
Menurut Zakiyuddin Baidhawi, sejak diterbitkan pertama kali pada 2011 hingga Februari 2020, IJIMS telah menerbitkan 34 edisi dengan sebaran penulis dari dalam dan luar negeri. “Sebelumnya IJIMS berhasil meraih peringkat ke-2 jurnal ilmiah terbaik se-Asia di bidang kajian keagamaan/religious studies versi Scimago Jurnal Rank. Selain itu, IJIMS juga berhasil mengantar IAIN Salatiga mendapatkan penghargaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Terbaik Bidang Penelitian dan Publikasi Ilmiah dalam Pengelolaan Jurnal Internasional 2019 dari Kementerian Agama RI serta mendapat penghargaan sebagai jurnal bereputasi internasional The Best Quartile 1 (Q1) pada ajang Biannual Conference on Research Result (BCRR) 2019 di UIN Gunung Djati Bandung” papar Rektor IAIN Salatiga” ungkap Rektor.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan “IJIMS merupakan salah satu ikon PTKI di negeri ini, terutama di bidang publikasi ilmiah. Keseriusan, ketelatenan, dan kesabaran dalam mengelola jurnal merupakan kata kunci untuk meraih prestasi-prestasi yang digapainya itu”, ungkap doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Suwendi, saat ini di portal jurnal di lingkungan PTKI yakni moraref.kemenag.go.id, terdapat 1.857 jurnal dengan total artikel yang telah diterbitkan sebanyak 53.330 buah. “Ini merupakan kontribusi besar PTKI di bidang publikasi atas hasil-hasil riset yang telah dilakukan. Angkat 53.330 artikel tentu memiliki impact factor tersendiri dan berkontribusi secara nyata dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya di Indonesia, tetapi tingkat globala”, ungkap Suwendi.(wendi/Hik)
Bagikan: