Tim riset MTsN 1 Yogyakarta berhasil merebut medali perak dan perunggu dari ajang International bertajuk Kompetisi Global Competition For Li

Tim riset MTsN 1 Yogyakarta berhasil merebut medali perak dan perunggu dari ajang International bertajuk Kompetisi Global Competition For Li

Yogyakarta (Pendis) - Mencetak prestasi siswa baik nasional maupun internasional menjadi komitmen MTsN 1 Yogyakarta. Bertepatan dengan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Ke-77 MTsN 1 Yogyakarta mendapatkan anugrah medali perak dan perunggu dari kompetisi internasional.

Tim riset MTsN 1 Yogyakarta berhasil merebut medali perak dan perunggu dari ajang kompetisi internasional bertajuk Global Competition For Life Sciences (Glocolis). Tim Robotik yang terdiri dari El Fathir Sayidine, Sanjaya Adi M, Stoner Rafka, Yasmin Safira dan Izzah  Nurlaila berhasil menyingkirkan ratusan peserta dari berbagai negara. Hasilnya tim berhasil mempersembahkan medali perak yang diterima tepat saat HAB Kemenag ke-77.

El Fathir dan kawan-kawan mempersembahkan robot berjudulRobot For Mopping And Analizing The Security Around (Monalisa)”. Robot Monalisa ini memiliki keunggulan mampu membersihkan ruangan namun juga sekaligus menganalisis keamanan ruangan.  

Prestasi internasional kedua diraih oleh tim yang beranggotakan Meshazaluna Suryapratiwi, Ardiansyah Samara Aji, Rasendrya Gallant dalam Internasional Science And Invention Fair (ISIF) 2022. Dalam Gelaran ISIF ini mengambil judul "UV Sterilizer Mobile Robot".

Robot ini memiliki keistimewaan mensterilisasi ruangan dengan sinar UV, sehingga dapat menekan biaya pengeluaran untuk kebersihan. Inovasi robot ini sesuai dengan kebutuhan saat ini terkait dengan adanya pandemi.

Kepala MTsN 1 Yogyakarta, Muhammad Iriyadi, memberi apresiasi kepada tim riset yang sudah membawa pulang medali perunggu dan medali perak dari kedua ajang ini. Iriyadi mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada tim dan para personil di belakang layar, baik guru pembimbing, pendamping, dan orang tua siswa atas dukungan dan kerja kerasnya.

“Prestasi tim riset membawa MTsN 1 Yogyakarta sebagai madrasah yang berkelas dunia,” tukas Iriyadi.

Koordinator sekaligus pendamping kelas riset, Ruslina Tri Astuti, mengaku bangga dengan apa yang dicapai oleh tim riset MTsN 1 Yogyakarta yang akrab disebut Matsayo ini.

"Ini sebagai bukti siswa madrasah tidak tertinggal dalam riset dan robotik. Para siswa kelas riset robotik MTsN 1 Yogyakarta membuktikan bahwa mereka mampu berinovasi serta berkreasi di ajang internasional," tandasnya.