YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Edy Suandi Hamid mengatakan, kuantitas publikasi internasional di Indonesia sampai saat ini masih kurang karena kemandulan berpikir masyarakat termasuk budaya berpikir. Kasus-kasus yang ada di Indonesia menunjukkan adanya defisit pemikiran.
"Jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia kuantitas publikasi internasional di Indonesia masih rendah," kata Edy di Yogyakarta, Senin (23/5/2011), pada lokakarya "Publikasi Internasional dan Strategi Meraih Beasiswa Pascasarjana".
Sementara itu, menurut dosen University of Manchester, Inggris, Yanuar Nugroho untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri ada beberapa syarat utama yang harus disiapkan. Salah satunya adalah calon mahasiswa harus mengetahui apa yang akan dilakukannya ketika sekolah.
"Banyak kasus terjadi, bahwa masyarakat negeri ini yang sekolah di luar negeri hanya menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan orang Indonesia sehingga tidak ada nilai tambahnya sama sekali. Jadi, biaya untuk beasiswa hanya disimpan sebagai investasi sepulangnya dari luar negeri," katanya.
Untuk itu, menurut dia, perlu dimulai dengan memahami betul tujuan studi di luar negeri dan mengapa mengambil topik tersebut. Hal itu penting karena terkait erat dengan apa yang akan dikerjakan ke depan.
"Syarat lain yang juga perlu disiapkan adalah meningkatkan karakter keahlian dan keterampilan yang dimiliki dengan membaca, menulis, berusaha terbuka, kecerdasan intelektual, dan memahami tentang budaya dan karakter daerah yang akan dituju," katanya.
POPULER
Irjen Kemenag: Saya Ingin Madrasah Seperti ini
- Rabu, 8 Mei 2024
Kemenag Uji Keterbacaan Rancangan Kurikulum Madrasah
- Selasa, 7 Mei 2024
BERITA TERKINI
Kemenag Kuatkan Pemahaman Moderasi Beragama Guru Madrasah di NTB
- Jumat, 17 Mei 2024
Kemenag Terapkan Sistem Baru, Juknis KSM 2024 Segera Rilis
- Jumat, 17 Mei 2024
WB Mission 2024 Project MEQR Kujungi Madrasah di Kalimantan Selatan
- Kamis, 16 Mei 2024
UIN Walisongo Gelar Baznas Development Forum
- Kamis, 16 Mei 2024
Rektor UIN KHAS Jember Lepas 32 Mahasiswa Asistensi Mengajar ke Thailand
- Kamis, 16 Mei 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag