Kemdikbud Kirim Pengajar BIPA ke Luar Negeri

Kemdikbud Kirim Pengajar BIPA ke Luar Negeri

Budi pekerti kita dibentuk dengan bahasa Indonesia," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (16/2). Mendikbud mengatakan, strategi kebahasaan dikembangkan untuk memastikan bahwa Bangsa Indonesia yang sejak awal pembentukan budi bicaranya melalui bahasa persatuan tetap teguh dan konsisten.

"Inilah misi diplomasi Indonesia yang perlu digerakkan lebih gencar, mengingat Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan berkeinginan untuk terus berinteraksi dan bahkan berintegrasi dengan bangsa lain," ungkapnya.

Sasaran gerakan diplomasi kebahasaan ini adalah sesama negara anggota ASEAN yang telah bersepakat dan mulai memberlakukan integrasi bangsa-bangsa Asia Tenggara, dalam skema Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Implementasi Strategi

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Dadang Sunendar mengatakan, program pengajaran BIPA untuk luar negeri merupakan implementasi strategi kebahasaan untuk mengenalkan cara pandang Bangsa Indonesia seperti itu kepada berbagai kalangan masyarakat bangsa di dunia internasional.

"Gerakan diplomasi kebahasaan ini tidak hanya menjangkau warga negara tetangga sesama anggota ASEAN, tetapi juga menargetkan warga negara di kawasan lain," kata Dadang. Berdasarkan data Badan Bahasa Kemdikbud, terdapat 45 negara yang telah membuka program pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.

Dari jumlah itu, pada 2016 terdapat 16 negara yang akan memperoleh kiriman tenaga pengajar BIPA. "Para pengajar BIPA mendapat pembekalan selama sembilan hari dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud," tuturnya.

Ketika berada di luar negeri, para pengajar BIPA harus memanfaatkan momentum untuk menambah pengalaman. "Ini kesempatan eksplorasi dan anggap kesempatan ini hanya datang sekali, sehingga harus dimanfaatkan. Jaringan internasional kita masih kurang baik, padahal orang Indonesia sangat potensial," ujarnya. (nya-37)


Tags: