Kemenag Berencana Menggandeng Al Arabiyya Institute Untuk Progam 5000 Doktor Dalam Negeri

Kemenag Berencana Menggandeng Al Arabiyya Institute Untuk Progam 5000 Doktor Dalam Negeri

Jakarta (Pendis) - Dalam rangka pelaksanaan Program Beasiswa Studi 5000 Doktor Dalam Negeri Tahun 2018, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berencana menggandeng lembaga Al Arabiyya Institute untuk tes Bahasa Arab. Hal itu disampaikan Direktur PTKI Arskal Salim GP pada arahannya dalam kegiatan Penyusunan Soal Beasiswa Studi Dalam Negeri di Jakarta, Kamis (05/04).

"Saya ingin ada sesuatu yang baru terkait ujian Program 5000 Doktor Dalam Negeri. Saya dengar di UIN Sunan Ampel Surabaya ada lembaga al Arabiyya Institute yang bekerjasama dengan perguruan tinggi Leipzig Jerman dalam melaksanakan tes Bahasa Arab," ungkap Arskal.

Direktur PTKI berharap pengembangan lembaga bahasa di lingkungan PTKI juga menjadi perhatian. "Ini bisa menjadi salah satu pengembangan bahasa di lingkungan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Kami support betul apa yang sudah dilakukan UIN Sunan Ampel dalam mengembangkan sistem ini yang sudah berjalan sejak 2015," ujar Arskal.

Kalau kerjasama ini berjalan maka akan memudahkan pihak penyelengara program Beasiswa 5000 Doktor Dalam Negeri dalam melaksanakan tes Bahasa Arab. "Dengan sistem ini akan mempermudah pihak penyelenggara karena untuk tes Bahasa Arab bisa dilakukan dimana saja asal ada jaringan internet dan komputer atau laptop. Hasil skor E-Testing dalam beberapa hari kemudian langsung dapat diterima sertifikatnya," lanjt Arskal.

Kasubdit Ketenagaan, Syafi`i menambahkan bahwa Sertifikat Bahasa Arab (TOAFL-B1) yang dikeluarkan oleh lembaga Al Arabiyya Institute bisa menjadi pilihan sebagai syarat peserta penerima beasiswa 5000 Doktor Dalam Negeri. "Selama ini tes Bahasa Arab dilakukan secara manual. Kalau tahun ini bekerjasama dengan lembaga Al Arabiyya Institute, maka akan bagus. Apalagi sistemnya online bisa dilakukan dimana saja," ungkapnya.

Ia menambahkan, "bahwa peserta tinggal mengikuti tes secara online di laman https://e-toafl.com/id/. Hasilnya berupa sertifikat Bahasa Arab (TOAFL-B1) dan diupload sebagai persyaratan administrasi. Namun, kepastian penggunaan sistem ini masih menunggu keputusan dari pimpinan," pungkasnya. (ogie/dod)


Tags: