Kemenag Dorong Penguatan Pendidikan Karakter Dengan TBTQ

Kemenag Dorong Penguatan Pendidikan Karakter Dengan TBTQ

Yogyakarta (Pendis) - Kepala Sub Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) pada SD/SDLB Direktorat PAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI, Ilham berkenan membuka acara Workshop Tuntas Baca Tulis Al Quran (TBTQ) Angkatan 7 di Yogyakarta, Selasa (12/09). Dalam sambutannya di depan 60 Guru PAI SD se-Provinsi DI Yogyakarta Ilham mengatakan bahwa kegiatan TBTQ ini merupakan upaya Kemenag memperkenalkan beberapa metode membaca Al Quran salah satunya metode Bagdadiyah untuk siswa SD dengan pendekatan enjoy learning selayaknya jiwa anak-anak sekolah dasar.

Ilham juga menjelaskan amanat Peraturan Presiden (Perpres) terbaru, yakni Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Perpres ini menegaskan bahwa untuk penyelenggaraan PPK pada satuan pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Adapun untuk kegiatan ekstrakurikuler, PPK dapat diimplementasikan melalui penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong PPK adalah kegiatan pengembangan Baca Tulis Al Quran, seperti yang disebutkan pada pasal 7 ayat (5) tentang kegiatan keagamaan yang mendukung PPK.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Provinsi DI Yogyakarta, Masrudin dalam sambutannya mewakili tuan rumah penyelenggaraan selain mengapresiasi kegiatan juga memotivasi para peserta untuk antusias mengikuti kegiatan selama 3 hari ke depan. "Minimal ada 9 metode belajar membaca Al Quran cara cepat yang sudah dikenal di Yogyakarta, namun semuanya memiliki karakteristik tersendiri atau kelebihannya sendiri. Pengenalan metode baru akan menjadi wawasan baru buat para guru," ujarnya. Ia menambahkan ada 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam metode membaca Al Quran yaitu paham makharijul huruf, sifatul huruf dan ibtida waqaf.

Masrudin menjelaskan meski tahun ini ada anggaran Pendidikan Islam di Kanwil Kemenag Provinsi DI Yogyakarta yang dipangkas dan harus dikembalikan ke negara, namun ia optimis tahun 2018, Bidang PAKIS akan meng-follow-up kegiatan TBTQ tersebut. "Mohon doanya untuk 31 peserta kontingen DIY yang akan ikut berkompetisi dalam Pekan Seni dan Kreativitas PAI (Pentas PAI) di Aceh bulan Oktober 2017 mendatang. Yogyakarta yang sudah dikukuhkan oleh MUI sebagai Serambi Madinah semoga sukses meraih kemenangan di Serambi Mekah," harapnya. (wikan/dod) (foto: yoni haris)


Tags: