Kemenag Persiapkan AKMI 2023: Skema Diagnostik Kemampuan Literasi Siswa Madrasah

Kemenag Persiapkan AKMI 2023: Skema Diagnostik Kemampuan Literasi Siswa Madrasah

Tangerang (Pendis) – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah bersama dengan Bank Dunia bekerjasama menjalankan program Madrasah Education Quality Reform. Salah satu bentuk kerjasama yang dijalankan yaitu projek reformasi mutu madrasah ini dirancang melalui asesmen diagnostik yang dinamakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). 

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) telah berjalan sejak tahun 2020. Di tahun 2022 AKMI sukses dilaksanakan dan telah menghasilkan potret literasi siswa Madrasah Ibtidaiyyah (MI) kelas 5 yang mencakup literasi membaca, numerasi, sains dan sosial budaya. Tahun lalu, sebanyak 11.601 Madrasah Ibtidaiyah (MI) berpartisipasi dalam AKMI 2022 tersebar di wilayah perkotaan hingga ke daerah 3T. Rapor AKMI untuk semua peserta AKMI MI telah digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi stakeholders madrasah untuk terus bergerak maju memperbaiki mutu madrasah.
 
Pada tahun 2023, Kementerian Agama Republik Indonesia akan kembali melaksanakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) untuk mendiagnosis kemampuan literasi yang berguna secara berkelanjutan melalui berbagai mata pelajaran. Dalam rangka mengoptimalkan program tersebut di Tahun ini, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah perlu menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan AKMI 2023 Tingkat Nasional yang berlangsung tanggal 11 – 13 September 2023 di Tangerang Banten.  

Sidik Sisdiyanto, Plt Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mengatakan “AKMI perlu dilakukan dalam rangka melakukan asesmen komprehensif yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa madrasah seluruh Indonesia yang sangat dibutuhkan sebagai rekomendasi dan dasar dalam menyusun suatu rancangan perbaikan pembelajaran”.

Sebanyak kurang lebih 13.000 madrasah akan ikut berpartisipasi pada program diagnostik kemampuan literasi siswa tahun ini. Ini berarti sekitar 300 ribu lebih siswa akan turut ambil bagian dalam program reformasi mutu madrasah ini. , terang Sidik Sisdiyanto di Tangerang, Senin (12/09/2023).

“Hal ini merupakan kegiatan besar yang harus direncanakan secara matang dan konprehensif, kemudian dilakukan secara serius, penuh dedikasi dan tanggung jawab. Pekerjaan besar ini tidak akan berhasil tanpa kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat. Karenanya saya sangat berharap, kerjasama, koordinasi dan sinergi senantiasa terjaga dalam tim AKMI 2023”, tambahnya

Dijelaskan Sidik, “Hasil evaluasi dampak AKMI tahun 2021 menunjukan AKMI memberikan dampak yang positif terhadap proses dan hasil proses belajar mengajar di madrasah. Namun, perlu diingat kembali, AKMI tidak hanya menjadi instrumen penilaian, tetapi juga sebagai strategi intervensi pada proses pembelajaran. Melalui skema asesmen, diharapkan dapat mereformasi mutu proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan dan pengembangan literasi siswa di madrasah”. 


“Pengembangan hasil AKMI merupakan role model laboratorium mandiri diagnostik kompetensi peserta didik Madrasah. Prinsip pelaksanaan AKMI tidak untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, tetapi dirancang untuk mendiagnosis kemampuan literasi yang berguna secara berkelanjutan melalui berbagai mata pelajaran,” Jelasnya.

Sidik menegaskan, “Hasil AKMI tidak merujuk pada tingkat keberhasilan atau kegagalan suatu mata pelajaran, tetapi merujuk pada seberapa tinggi tingkat kemampuan literasi peserta didik untuk mendukung keberhasilan mereka dalam belajar dan memecahkan persoalan yang dihadapi.”

“Pelaksanaan AKMI memerlukan persiapan yang matang. Tidak hanya penyiapan sumber daya manusia tetapi juga instrumen asesmen yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen asesmen harus dibangun sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembangunan pendidikan yang telah ditetapkan,” sambungnya.

“Semua pihak yang terlibat dalam program AKMI baik itu penyusun rencana; pelaksana di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota; instruktur; pengelola system; dan penanggung jawab aspek lainnya dapat bekerja secara maksimal dan profesional agar rapor AKMI yang dihasilkan benar-benar mampu mendiagnostik kondisi yang sebenarnya,” Harapnya.

“Semoga kegiatan ini akan menjadi bagian penting yang mendorong kesuksesan pelaksanaan AKMI 2023 dalam menghasilkan informasi yang sangat ditunggu-tunggu untuk dijadikan landasan reformasi Pendidikan madrasah di Indonesia,” Tutupnya. (Bahtiar)


Tags: # madrasah