Rakor Peningkatan Tata Kelola PTKI

Rakor Peningkatan Tata Kelola PTKI

Tanjung Pinang (Pendis) - Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) meningkatkan tata kelola PTKI dengan konsep anggaran berbasis kinerja yang menyoroti beberapa permasalahan mendasar dalam tata kelola dan perencanaan. Perencanaan ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Tata Kelola PTKI, Ahad (28/4/2024) malam.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad menyebut salah satu masalah yang diangkat dalam Rapat Pembahasan dan Perencanaan Pagu Indikatif tersebut adalah kebiasaan tidak baik dalam perencanaan yang sering kali berlangsung dengan cara copy paste. 

"Penyakitnya disitu, perencana itu pusing para kasubditnya bingung programnya apa biar cepet copy paste saja," jelas Abu Rokhmad.

Dalam rapat tersebut mengingatkan untuk meninggalkan habbit yang tidak baik yakni copy paste dalam membuat sebuah perencanaan. Hal ini menjadi sorotan penting karena mencerminkan kurangnya kreativitas dan pemikiran strategis dalam menyusun program-program pendidikan. 

Abu mengapresiasi akan kinerja diktis yang sudah merencanakan aktivitas sebelum TOR disusun. Menurut beliau perlu melakukan perencanaan dan beberapa inovasi untuk mendapatkan hasil yang baik.

"Cara yang terbaik supaya kita mampu mendapatkan perencanaan yang baik yaitu kita harus melakukan beberapa inovasi", ujar beliau.

Selain dihadiri oleh Plt Dirjen Pendis, rapat ini juga dihadiri oleh direktur, kasubbag TU, dan juga Kasubdit di Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Direktur Diktis dalam rapat tersebut mengajak para jajaran dibawahnya untuk memikirkan program dengan mengadakan raker di pertengahan tahun. Pagu perencanaan sebaiknya sudah dipersiapkan sebelum TOR disusun. Untuk itu perlu adanya raker internal diktis sebelum menyusun seluruh TOR, nomenklatur program, dan sebagainya. 

"Agar seluruh program tahun 2024 itu memang betul betul diturunkan dari satu proses yang baru", ujar Prof Inung, Direktur Diktis.

Dalam rapat tersebut juga menegaskan akan pentingnya menyusun aktivitas yang memiliki tujuan besar (big goals) sesuai dengan arahan direktorat. 

(rina)