KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional Jawaban Diskriminasi OSN

KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional Jawaban Diskriminasi OSN

Palembang (Pendis) - Menteri Agama ingin KSM (Kompetisi Sains Madrasah), AKSIOMA (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah) dan LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Nasional menjadi jawaban atas diskriminasi terhadap siswa-siswi madrasah yang tidak diizinkan mengikuti ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional) meski berstatus sama-sama sebagai anak bangsa. Catatan prestasi yang diukir siswa-siswi madrasah yang tidak kalah dari siswa-siswi sekolah umum menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Kementerian Agama RI, baik di bidang sains, seni, olahraga maupun riset ilmiah tingkat daerah, nasional dan internasional. Hal tersebut memicu lahirnya KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional untuk menjadi ajang silaturahim, kompetisi dan meningkatkan prestasi siswa-siswi madrasah untuk lebih menunjukkan jati diri dan sumbangsihnya bagi bangsa dan negara.

Pembukaan ajang kompetisi sains, seni, olahraga dan ilmiah nasional bagi siswa Madrasah (KSM-AKSIOMA-LKTI NASIONAL) Tahun 2015 dibuka secara langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, "dalam penyelenggaraan AKSIOMA, KSM dan LKTI Nasional 2015, kami seluruh jajaran Kementerian Agama mengapresiasi sekaligus menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Selatan yang telah bersedia bekerjasama dengan kami sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional 2015," ujar Lukman dalam konferensi pers di gedung Palembang Sport Convention Center (03/08/15).

"Ini adalah sebuah ajang, forum dan wahana bagi siswa-siswi Madrasah kita untuk tidak hanya menjaga dan memelihara prestasi yang mereka miliki tetapi juga sekaligus untuk menumbuhkembangkan, merangsang dan memotivasi agar siswa-siswi kita tetap berorientasi pada upaya peningkatan prestasi di bidang pendidikan. Makanya perlu dibuat ajang bagi mereka untuk berkompetisi di bidang keilmuan, olahraga dan seni serta riset penelitian. Wadah ini juga sebagai cara keluarga besar Kementerian Agama tercinta untuk mampu memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara melalui siswa-siswi Madrasah agar juga ikut dan bisa mengharumkan nama bangsa melalui ajang kompetisi tidak hanya di bidang sains tetapi juga seni dan olahraga," terangnya.

Lebih lanjut Lukman menjelaskan bahwa ini adalah ajang tingkat nasional, jadi yang hadir disini adalah siswa-siswi berprestasi dari seluruh propinsi di Indonesia, yang mereka telah menjuarai di propinsinya masing-masing. Jadi yang hadir disini adalah putra-putri madrasah terbaik dan pada tingkat nasional inilah mereka berlomba, tentu Kementerian Agama dalam menyelenggarakan KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional ini juga sebagai ajang silaturahim bagi pembimbing siswa-siswa untuk lebih meningkatkan jaringan dan kinerja secara keseluruhan.

"Latar belakang KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional ini selain sebagai ajang berkompetisi di bidang sains, seni dan olahraga, juga adanya OSN (Olimpiade Sains Nasional) dimana siswa-siswi sekolah umum berlomba dalam bidang sains yang dibeberapa daerah siswa-siswi madrasah tidak bisa mengikuti OSN. Ada memang beberapa propinsi yang membolehkan anak-anak kita di madrasah untuk mengikuti OSN, tetapi sebagian besar lain tidak membolehkannya, karena itu Kementerian Agama membuat sendiri bagi siswa-siswi madrasah yang prestasinya tidak kalah dengan siswa-siswi sekolah umum," terang pria yang murah senyum ini.

Lokasi Sumatera Selatan dipilih karena Propinsi Sumatera Selatan memiliki banyak kelebihan terutama dalam fasilitas-fasilitas yang lebih dari cukup untuk menyelenggarakan ajang semacam ini. Jadi, kita merasa Sumatera Selatan sudah siap dan terbiasa menyelenggarakan acara berskala nasional dan internasional, hal tersebut dirasa cukup sebagai persyaratan sebagai tuan rumah KSM, AKSIOMA dan LKTI Nasional Tahun 2015. Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan yakin bisa menjadi tuan rumah yang baik karena semua infrastruktur fisik dan non-fisik sudah siap sebagaimana ditegaskan oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki.

(sya/ra)


Tags: