Kunjungi Kemenag, Kementerian Pendidikan Afganistan Belajar Pengelolaan Pendidikan Islam

Kunjungi Kemenag, Kementerian Pendidikan Afganistan Belajar Pengelolaan Pendidikan Islam

Jakarta (Pendis) --- Perwakilan Kementerian Pendidikan Afganistan melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Agama RI. Rombongan diterima langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, di Ruang Rapat Lantai 8, Gedung Kemenag, Jakarta, Kamis (27/2).

Tampak hadir mendampingi, Direktur KSKK Madrasah Ahmad Umar, Direktur PAI Rohmat Mulyana, Direktur GTK Madrasah Suyitno, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah, Abdullah Faqih.

Director General Policy and Planning Kementerian Pendidikan Afganistan sekaligus Pimpinan Rombongan, Arian Abdul Wassay, mengatakan bahwa kunjungan ke Indonesia merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya pada Maret 2019. Menurutnya, Kementerian Pendidikan Afganistan sedang mempelajari bagaimana Pendidikan di Indonesia.

Dikatakan Arian Abdul Wassay, untuk kunjungan kali ini, dirinya beserta rombongan, ingin belajar tentang keberhasilan Indonesia dalam menjalankan program membaca sejak dini.

“Belajar tentang pengalaman, tantangan, dan keberhasilan Indonesia dalam mempromosikan program membaca sejak dini,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Arian, dalam kunjungan kali ini, pihaknya ingin mengetahui bagaimana pengelolaan Pendidikan Islam di Indonesia di bawah Kementerian Agama.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan bahwa Indonesia memiliki jumlah Lembaga Pendidikan terbesar di dunia, dari tingkat pra sekolah, tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

“Saat ini Kementerian Agama melelui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengelola dan 82.418 madrasah, 793 Perguruan Tinggi Islam, dan 250.081 Pondok Pesantren,” ujar Guru Besar UIN Alauddin Makasar.

Dikatakan Kamaruddin, dalam pengembangan pembelajaran, di semua Lembaga, diajarkan nilai-nilai islam wasathiyyah, Pendidikan Islam moderat serta moderasi beragama. “Kami selalu dan terus mengkampanyekan moderasi beragama, nilai-nilai islam yang wasathiyyah, di setiap pembelajaran dan di semua Lembaga Pendidikan Islam,” pungkas Kamaruddin.

 

(Abdul Muiz/ M Yani)

Foto: Atiq Arsyadani

 

 

 


Tags: