Kurikulum 2013, Sekolah Swasta Ada Biaya Tambahan

Kurikulum 2013, Sekolah Swasta Ada Biaya Tambahan

JAKARTA (KRjogja.com) - Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) memprediksi ada penambahan beban biaya baru dalam kurikulum 2013 karena adanya penambahan jam perlajaran di semua jenjang pendidikan.

"Bagi sekolah-sekolah swasta, kurikulum baru jelas menimbulkan beban baru bagi yayasan, karena harus menambah pembayaran jam mengajar, memfasilitasi peningkatan kualitas guru lewat pelatihan, pengadaan perpustakaan yang lengkap," ungkap Ketua FMGJ Heru Purnomo, dalam siaran persnya kepada KRjogja.com, Minggu (14/07/2013).

Menurut dia, pendidikan tambahan itu dilakukan agar guru dapat mengimplementasikan kurikulum baru tersebut secara baik, dengan biaya ditanggung sendiri oleh pihak yayasan. "Tapi ujungnya dipikul oleh para orangtua murid," imbuhnya.

Sekretaris FMGJ Fakhrul Alam menambahkan, sekolah jenjang SMA merasa bingung melakukan peminatan atau penjurusan karena tidak ada pedoman pelaksanaannya, peminatan di SMA yang dimulai begitu murid masuk di kelas I menimbulkan persoalan manajerial baru ihwal persyaratan pemilihan jurusan atau minat. Terutama bila para murid baru memilih jurusan atau peminatan di kelompok tertentu, misalnya kelompok matematika dan IPA saja.

"Para kepala sekolah atau guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA harus cermat sekali dalam menampung minat para calon murid agar tidak sering terjadi perpindahan jurusan atau minat, hal itu mengingat murid boleh pindah minat. Tapi seringnya pindah minat murid akan menyulitkan pengelolaan sekolah," katanya.

Ketua Serikat Guru Indramayu M Iyus Kuswandi mengungkapkan ditengah kebingungan soal peminatan, muncul isu bahwa peminatan oleh Kemendikbud ditiadakan untuk tahun ajaran 2013/2014 ini.

"Kalau hal ini benar maka otomatis berimplikasi pada struktur kurikulum yaitu meniadakan mata pelajaran peminatan, artinya siswa kelas X hanya menerima mata pelajaran wajib. Berarti penerapan kurikulum 2013 di kelas X makin sedikit jamnya," tambah Iyus. (Ndw)


Tags: