Kurikulum Baru Harus Dicari Implementasinya di Dunia Pendidikan

Kurikulum Baru Harus Dicari Implementasinya di Dunia Pendidikan

SEMARANG, suaramerdeka.com - Terkait dengan kebijakan baru Penerapan Kurikulum 2013 pada instansi pendidikan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (FMIPA Unnes) mengadakan Seminar Nasional Pendidikan IPA yang keempat, akhir pekan lalu.

Dibagi menjadi dua tahap yaitu Pemaparan Narasumber utama dan sidang paralel pemakalah pendamping, seminar bertema "Peran Penelitian Bidang IPA dan Pembelajarannya dalam Konteks Kurikulum 2013 serta Pendidikan Karakter" juga digelar di dua lokasi yakni di gedung C7 lantai 3, serta di gedung D1.

"Saat ini bukan lagi saatnya mengeluhkan kurikulum yang baru, tetapi bagaimana implementasinya dalam dunia pendidikan," tutur Prof Anna Permanasari MSi, Narasumber dari Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Beliau juga menambahkan bahwa karakter itu penting untuk menentukan nasib seseorang. Kunci untuk mencapai nasib bermula dari pikiran, kemudian ucapan, dilanjutkan dengan tindakan. Dari tindakan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan tertanam sebagai karakter. Dan akhirnya karakterlah yang akan menentukan nasib seseorang.

Narasumber lain dalam seminar utama adalah Prof H Wida Sunarno MPd, dosen Pascasarjana IPA Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Dr Andreas Priyono Budi P Med, dosen FMIPA Unnes, dan Suko Mardiono SH MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah.

Seminar paralel dibagi ke dalam tujuh ruang yang bertempat di gedung D1. Dalam seminar tersebut peserta pemakalah menyampaikan hasil penelitiannya yang sebelumnya telah dikirimkan kepada panitia. Hasil penelitian-penelitian dari peserta pemakalah dipublikasikan dalam jurnal pendidikan IPA Indonesia (JPII) dan juga dalam bentuk prosiding seminar.

Ketua panitia Muhamad Taufiq MPd melaporkan bahwa peserta seminar terdiri dari 162 peserta nonpemakalah dan 110 peserta pemakalah. Peserta terdiri dari kalangan mahasiswa, guru, praktisi pendidikan, dan dosen dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.


Tags: