Lakukan Pembinaan, Kakankemenag Tuban Ubah Sudut Pandang Guru

Lakukan Pembinaan, Kakankemenag Tuban Ubah Sudut Pandang Guru

Kab.Tuban(Pendis)--Dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pengelolaan Simpatika dan Pembayaran TPG PNS dan Non PNS Kecamatan Bangilan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban lakukan pembinaan kepada 125 guru madrasah di Kecamatan Bangilan, Jumat (15/9/2023).

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Tuban serta Pengawas tersebut bertempat di Aula MTs Salafiyah Banjarworo Kecamatan Bangilan. Dalam sambutannya, Kepala Kantor berharap guru madrasah mengubah sudut pandang dalam melaksanakan tugas.

"Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah madrasah jadi guru harus merubah mindset, harus diniati menjadi guru karena panggilan jiwa, bukan panggilan kerja," tutur Munir selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban

"Suatu saat bukan hanya administrasinya yang di monev, akan tetapi juga cara mengajar didalam kelas," imbuhnya.

Terakhir Munir juga berpesan kepada para peserta untuk tetap menjalankan 5 budaya kerja. "Tidak hanya ASN, kita sebagai guru madrasah juga harus tetap menjalankan 5 budaya kerja yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Bertanggungjawab, dan Teladan," imbuhnya.

Sementara itu Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban, Umi Kulsum menyampaikan beberapa hal teknis mengenai program-program seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban di hadapan 125 guru.

Menurutnya Simpatika (Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Kemenag ini resmi diluncurkan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis)."Sistem informasi ini merupakan aplikasi pendataan yang dipergunakan oleh Kemenag untuk menyediakan informasi berkaitan dengan pendataan pendidik serta tenaga kependidikan untuk RA dan madrasah," ujarnya.

Sedangkan dengan Monev Tunjangan Profesi Guru (TPG) kita dapat mengukur capaian guru dalam mengembangkan kemampuan anak didik dan mengetahui hasil pembelajaran. "Setelah dievaluasi akan dijadikan bahan  pengambilan kebijakan lebih lanjut terkait pelaksanaan pembelajaran di tahun berikutnya," jelasnya. Dari berkas yang diverifikasi 90 persen mendekati kesempurnaan. "Hanya satu dua yang perlu pembenahan," pungkasnya. (Lai/AN)