Lakukan Pemetaan, Mendikbud Gelar Olimpiade Tingkat SMA

Lakukan Pemetaan, Mendikbud Gelar Olimpiade Tingkat SMA

Jakarta (Suara Pembaruan)- Direktur PT Tulis Cipta Kreasi Yohana Hardjadinata selaku penyelenggara Olimpiade IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia 2015 mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan melakukan pemetaan terhadap hasil olimpiade yang dilakukan di lima kota besar.

Hasil dari kegiatan ini juga menjadi gambaran kesiapan siswa SMA dalam menghadapi Ujian Nasional.

"Jadi, ini yang membedakan dengan kegiatan serupa," kata Yohana, di Jakarta, Sabtu (14/2).

Pemetaan, Lanjut Yohana, akan difokuskan kepada 10 sekolah dengan nilai terendah. Nantinya, akan diberikan pengayaan terhadap ke-10 sekolah tersebut. Bentuk pengayaan akan diberikan tergantung dari kebutuhan masing-masing sekolah.

"Misalnya sekolah yang nilainya rendah karena kurangnya sarana penunjang sarana praktik, kami akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Apabila terkait dengan metode pembelajaran suatu mata pelajaran, kami akan memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah," jelas Yohana.

Terkait indikator yang digunakan, Yohana menjelaskan, terdapat beberapa yang digunakan. Salah satu indikatornya, jumlah siswa yang memenuhi angka standar kelulusan. "Hasil ujian ini dapat menjadi potret bagi Kemdikbud," kata Yohana.

Adapun Olimpiade IPA, IPS, Bahasa Indonesia 2015 tersebut, kata Yohana, akan dilaksanakan di Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, dan Jakarta.

Dalam kegiatan ini, Kemdikbud bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dengan pihak sekolah setempat.

"Minggu ini telah dilaksanakan di Yogyakarta dan Jakarta. Di Yogyakarta dalam tahap penghitungan nilai. Sejauh ini, hasil yang mengejutkan, bahasa Indonesia berada di peringkat kedua tertinggi," jelas Yohana.

Yohana mengatakan menghadapi sejumlah kendala dalam proses sosialisasi. Beberapa kendala, di antaranya banyak sekolah yang merasa minder untuk mengikuti kegiatan tersebut.

"Sekolah-sekolah yang di pinggiran perlu didukung secara moril. Hal ini demi pemerataan pendidikan," jelas Yohana

Penulis: M. Nurhadi Pratomo/FEB


Tags: