Lantik 679 Wisudawan, Rektor IAIN Kudus : Mahasiswa Harus Miliki Kompetensi yang Dapat Diandalkan

Lantik 679 Wisudawan, Rektor IAIN Kudus : Mahasiswa Harus Miliki Kompetensi yang Dapat Diandalkan

Kudus (Pendis) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Mudzakir melantik 679 wisudawan pada sidang senat terbuka dengan agenda wisuda ke-30 program sarjana dan wisuda ke-12 program pascasarjana di GOR IAIN Kudus pada Sabtu (30/10/2021).


Dalam laporannya Rektor menyampaikan perkembangan dan prestasi yang diperoleh IAIN Kudus dalam proses menuju Transformasi menjadi UIN. Mudzakir juga menyampaikan bahwa di tengah ketatnya persaingan merebut pasar kerja, mahasiswa diminta harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.


“Pendidikan dan pengalaman selama menjalani kuliah di IAIN Kudus dapat menjadi bekal bagi wisudawan / wisudawati baik dalam berfikir dan bertindak, sebagai insan intelektual yang mengedepankan perilaku yang bermartabat dan berbudaya,” paparnya.


Mudzakir menambahkan para wisudawan juga harus memiliki life skill, kejujuran, kepercayaan, dan karakter yang kuat sebagai generasi milenial berkarakter diharapkan mampu memanfaatkan peluang dan akses pekerjaan baru yang tidak dikenal sebelumnya dengan berbagai teknologi digital.


Dalam wisuda kali ini, hanya wisudawan yang sudah menjalani vaksin minimal dosis pertama yang diizinkan hadir, orang tua atau keluarga tidak diperkenankan hadir bahkan menunggu di lingkungan  sekitar kampus. Seluruh wisudawan yang hadir harus melalui pengecekan suhu tubuh dan diwajibkan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak.


“Berharap wisuda pertama setelah pandemi secara offline dan terbatas ini  tidak ada masalah. Kita mesti terus menjaga diri dan sekaligus berkomitmen mendukung program pemerintah, agar pandemi segera berakhir dan perkuliahan tetap berlangsung,” ungkap Mudzakir.


Sependapat dengan hal tersebut Wakil Rektor I, Supa’at  menyampabahwa aturan yang ada menjadi dasar IAIN Kudus menggelar pelaksanaan wisuda secara offline dan sekaligus mewujudkan aspirasi mahasiswa yang menginginkan wisuda dilaksanakan secara offline.


“Faktanya keinginan kuat mahasiswa untuk pelaksanaan wisuda secara offline. maka kita mengambil jalan tengah bahwa wisuda dilaksanakan secara offline tanpa keluarga dan pendamping, sehingga tidak ada rombongan, berharap pelaksanaan secara prokes,” pungkasnya.


Dari 679 wisudawan, 645 wisudawan dari program sarjana yang terdiri Fakultas Tarbiyah 348 orang, Fakultas Syariah 34 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 147 orang, Fakultas Ushuluddin 36 orang, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Islam 80 orang. Sedangkan dari program pascasarjana sebanyak  34 wisudawan.


Prosesi pelantikan wisuda diawali dengan pelantikan para wisudawan terbaik dari 29 prodi dan wisudawan tahfidz sebanyak 18 wisudawan. Indeks prestasi kumulatif tertinggi pada program sarjana diraih Nurul Isroiyyah mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dengan IPK 3.92. Sedangkan pada program pascasarjana diraih oleh Khusnun Nisa’ prodi Manajemen Pendidikan Islam dengan IPK 3.96. (Yusi/Yuyun)