Layanan BK Diminta Inovatif

Layanan BK Diminta Inovatif

SEMARANG- Layanan bimbingan konseling (BK) bagi setiap siswa di seluruh tingkatan pendidikan, diharuskan inovatif dengan menyesuaikan perkembangan kepribadian siswa. Para guru BK kini juga tak boleh lagi mendidik siswa dengan kasar.

"Ini tuntutan zaman seiring perkembangan remaja yang amat cepat sejakan dengan kemajuan teknologi yang juga sangat pesat. Tidak bisa pembimbingan dan konseling kini disamakan dengan 10 atau 20 tahun lalu. Makanya, pendekatan guru BK tidak bisa lagi dengan cara feodal," kata Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) IKIP Veteran Semarang Dra Dwi Hardiyanti MPd didampingi Ketua Jurusan BK Drs Tri Leksono MKons, di sela upacara pelepasan 203 calon wisudawan periode I Jurusan BK FIP di RM Atlantis Semarang, Senin (9/5). Mereka merupakan lulusan ke-44 periode I 2011 berasal dari program transfer D2 dan D3 serta reguler.

Menurut Dwi, sudah saatnya para guru BK melayani siswa dengan berbasis pada kebutuhan siswa. Dengan cara begitu, kebutuhan siswa bisa dipahami dan tidak terkesan menekan mereka. "Pembimbingan bisa lebih diarahkan pada sharing dan mendengar keluh kesah siswa. Baru setelah itu diberikan solusi dengan cara persuasif."

Minimnya pembimbingan para orang tua terhadap anaknya karena tuntutan padatnya pekerjaan, kata Dwi, membuat peran guru BK semakin sentral dalam pendidikan dasar dan menengah anak. "Tak bisa dipungkiri sulit untuk mengarahkan anak jadi mandiri, terlebih jika si anak minim perhatian dari orang tua. Tapi, apa pun juga, siswa tetap harus diarahkan jadi lebih mandiri, jangan sekadar pemberian nasihat," tandasnya.

Di sisi lain, guru BK sendiri dituntut lebih pintar dan berkompetensi tinggi, karena begitu kompleksnya tantangan yang harus dihadapi para guru BK saat ini.

"Selain belajar teknologi dan situasi sosial terkini, guru BK juga harus terus belajar teori pembimbingan dan konseling. Ini demi menyesuaikan sistem berpikir siswa yang sudah berkembangan pesat," tutur Dwi.

Tri Leksono menambahkan, guru BK bertanggung jawab pada perkembangan mental para siswa. Untuk itu, para lulusan Pendidikan BK kini harus diorientasikan memiliki kemampuan pengembangan diri siswa, menyesuaikan perkembangan terkini termasuk dengan pengaruh ajaran NII yang mulai marak menyasar siswa sekolah menengah dan atas.


Tags: