Lulusan PT Jangan Sekadar Ahli Teori

Lulusan PT Jangan Sekadar Ahli Teori

SEMARANG- Lulusan perguruan tinggi (PT) seharusnya jangan sekadar ahli teori, melainkan praktik. Untuk itu, bukan saatnya lagi institusi PT hanya mengajarkan teori kepada para mahasiswa. Di tengah makin ketatnya persaingan global, jiwa kreatif dan inovatif para lulusan amat dibutuhkan dunia kerja.

"Pembelajaran yang berkutat pada teori hanya membuat mahasiswa merasa tidak memiliki potensi, sehingga tidak bisa merancang cita-cita dengan baik. Alhasil, mereka nanti hanya menjadi sarjana yang pandai formula," kata Bupati Kendal dokter Widya Kandi dalam acara pembekalan kepada 526 calon wisudawan sarjana (S1) ke-61 periode April 2011 Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula) di Aula Fakultas Kedokteran (FK) Kaligawe, Senin (11/4).

Menurutnya, pembelajaran yang menggabungkan brain and massal teory akan menghasilkan kekuatan luar biasa bagi lulusan untuk bersaing di dunia kerja yang makin ketat. Selain metode pembelajaran yang perlu diubah, dalam diri masing-masing mahasiswa harus memandang proses belajar sebagai sebuah kebutuhan bukan sebagai prestise atau pamer.

"Kita perlu ingat, nasib, karier, dan rizki tergantung dari usaha para alumni sendiri, termasuk kemauan mencari pekerjaan," tutur lulusan FK Unissula angkatan 1983 itu.

Rancang Cita-cita

Dalam acara yang dimoderatori Wakil Dekan I Iwang Yusuf, Widya juga menekankan, para dosen harus ikut mengarahkan mahasiswa untuk merancang cita-cita berdasarkan ketetapan hati, sehingga tidak berubah-ubah ke depannya. "Cita-cita boleh dua, sebagai alternatif jika cita-cita satunya gagal dituju," lanjutnya.
Di tengah sempitnya lapangan pekerjaan, dia menyarankan agar para mahasiswa memilih berwirausaha ketimbang menjadi karyawan atau PNS. "Jangan harap banyak menjadi PNS, sebab gajinya sedikit, sulit kaya, dan sulit punya mobil Mercy. Kalau PNS kaya, berarti korupsi. Makanya, pilihlah berwirausaha," kata dia disambut tepuk tangan para lulusan.

Dalam menjalani kehidupan di masyarakat, tutur dia, sikap saling menolong dan berprasangka baik harus dikedepankan, misalnya bagaimana mengambil hati orang lain.

"Ini tidak mudah, tapi harus dilakukan supaya kita sewaktu-waktu juga ditolong orang lain. Sikap itu bagian dari peningkatan soft skill yang mendukung kesuksesan para lulusan PT, meski di bangku kuliah lebih diajarkan pembelajaran teori," kata dia.
Rektor Unissula Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng mengatakan, para lulusan harus meneladani sikap Rasul, terutama jujur, ikhlas, dan percaya diri.(H70-37)


Tags: