KH. Nur Hannan, Lc., M,HI., Ketua AMALI

KH. Nur Hannan, Lc., M,HI., Ketua AMALI

Lampung (Pendis) - Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI) semakin menunjukkan konstribusinya dalam memajukan pendidikan pesantren di Indonesia. Terbukti, asosiasi yang menjadi wadah komunikasi dan konsolidasi Ma’had Aly se-Indonesia menyelenggarakan kegiatan Bahtsul Masail di 10 titik secara beruntun. Kegiatan ini dikemas agak berbeda dengan kegiatan Bahtsul Masail pada umumnya, sebab memfokuskan kajian pada isu regulasi dan kurikulum.

Diawali dari Ma’had Aly Nurul Qarnain, Jember pada 23-24 Nopember, lalu disusul Ma’had Aly Madarijul Ulum, Bandar Lampung pada 27-28 Nopember. Kegiatan Bahtsul Masail lantas akan berlanjut secara beruntun di beberapa lokasi lain hingga akhir bulan Desember, dengan rincian Ma’had Aly Raudhatul Maarif, Aceh, Ma’had Aly Al-Mubarok, Wonosobo, Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Ma’had Aly Darul Munawwarah, Aceh, Ma’had Aly Maslakul Huda, Pati, Ma’had Aly Darussalam, Banyuwangi, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Jombang dan berakhir di Ma’had Aly Saidusshiddiqiyah, Jakarta. 

Perihal kegiatan Bahtsul Masail tersebut, KH. Nur Hannan, Lc., M,HI., selaku Ketua AMALI dalam pembukaan Bahtsul Masail di Ma’had Aly Madarijul Ulum, Lampung (27/11) menyampaikan bahwa regulasi menjadi unsur penting agar penyelenggaraan Ma’had Aly dapat berjalan sesuai yang dicita-citakan. 

“Oleh karena itu, Asosiasi Ma’had Aly Indonesia bekerjasama dengan Direktorat PD Pontren Kemenag RI menyiapkan agenda khusus, agenda Bahtsul Masail tahun ini dalam rangka menyiapkan berbagai regulasi yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Ma’had Aly sebagaimana yang dicita-citakan,” tutur Kiai Hannan di Lampung, Ahad (27/11/2022).

Bahtsul Masail yang digelar di Lampung, merupakan forum kedua setelah sebelumya dilaksanakan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

“Bahtsul Masail di Lampung merupakan lokasi kedua setelah pada tanggal 23-24 Nopember dilangsungkan di Ma’had Aly Nurul Qarnain, Jember. Masih ada 8 titik lagi lokasi penyelenggaraan Bahtsul Masail,” tambah beliau. 

Bahtsul Masail AMALI memang digelar dengan konsep agak berbeda. Jika lazimnya Bahtsul Masail membahas kajian-kajian fikih, kegiatan Bahtsul Masail AMALI memfokuskan kajian pada isu regulasi dan kurikulum. Isu regulasi yang dimaksud adalah pembahasan Standar Nasional Ma’had Aly sebagai amanat dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Sedianya Bahtsul Masail Regulasi ini akan digelar di 6 titik. Sementara Bahtsul Masail Kurikulum akan fokus membahas kurikulum Ma’had Aly pada sembilan takhassus yang sedianya akan digelar di 4 titik.
 
Penyelenggaraan kegiatan Bahtsul Masail ini merupakan kerjasama antara AMALI dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Direktorat PD Pontren) Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebagaimana diketahui, AMALI sebagai wadah Ma’had Aly se-Indonesia senantiasa menjalin komunikasi dengan Direktorat PD Pontren untuk merumuskan dan menginisiasi program-program strategis bagi kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia.