Eri Yudhani, Psikolog dari biro Akupintar saat memaparkan hasil psikotes peserta didik secara umum.

Eri Yudhani, Psikolog dari biro Akupintar saat memaparkan hasil psikotes peserta didik secara umum.

Babel (Pendis)—Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Bangka Tengah menggelar kegiatan pemaparan hasil psikotes peserta didik kelas X pada Sabtu (19/8). Kegiatan yang dilaksanakan di gedung pusat pembelajaran terpadu itu sekaligus menutup masa uzlah bagi peserta didik baru.

Kepala MAN IC Bangka Tengah, Musran mengatakan bahwa psikotes telah dilaksanakan pada 3 Agustus. Psikotes bertujuan untuk memetakan minat, bakat, serta karakter peserta didik.

“Psikotes ini sangat penting untuk mendapatkan peta yang kompleks tentang gambaran peserta didik. Hasil psikotes akan dijadikan acuan untuk pembelajaran dan arah karier peserta didik,” jelasnya di hadapan orang tua/wali siswa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam kurikulum merdeka, para guru dituntut untuk menerapkan pembelajaran yang tidak hanya membuat siswa paham melainkan mampu mengaplikasikan ilmu.

“Dengan adanya hasil psikotes ini, para guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kecenderungan gaya  belajar peserta didik sehingga mereka tidak hanya tahu ilmu, tetapi mampu menggunakan ilmu tersebut dalam menyelesaikan masalah,”urainya.

Musran meminta kepada orang tua peserta didik agar tidak memaksakan kehendak kepada anak terutama soal mata pelajaran pada fase F maupun jurusan kuliah.

“Selain untuk para guru dalam mengembangkan pembelajaran, hasil psikotes juga bisa menjadi rekomendasi bagi orang tua untuk mengenal minat dan bakat anak sehingga dapat memilih mata pelajaran pilihan nanti pada fase F atau jurusan kuliah,” imbaunya.

Sementara itu, Psikolog dari Akupintar, Eri Yudhani menjelaskan bahwa hasil psikotes adalah gambaran atau potret tentang kecerdasan, karakter, minat, dan bakat peserta didik.

“Dengan mengetahui karakter serta minat dan bakat anak, baik orang tua maupun guru dapat menyusun strategi untuk mengembangkan karakter maupun kemampuan positif dan menanggulangi karakter negatif,” katanya.

Ia berharap, hasil yang telah diperoleh dapat menjadi acuan yang baik bagi MAN Insan Cendekia untuk menajamkan potensi peserta didik.