Memanfaatkan Jam Kosong di Sekolah

Memanfaatkan Jam Kosong di Sekolah

Yogyakarta (KR) MASIH banyak siswa yang tak memanfaatkan waktu belajar di sekolah. Sangat dirasakan pada saat jam-jam pelajaran kosong, waktu yang ada hanya disia-siakan untuk membuat kegaduhan dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas lain. Sudah waktunya kebiasaan buruk seperti itu ditinggalkan, terutama bagi siswa yang sebentar lagi mengikuti ujian nasional.
Sebenarnya sekolah telah berusaha maksimal agar waktu belajar di sekolah tidak ada jam pelajaran kosong. Oleh karena itu, guru yang tak dapat mengajar seharusnya perlu mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan diberikan untuk mengisi jadwal yang kosong itu. Tentu saja, tugas tersebut jangan sekadar asal-asalan, misalnya memberi tugas mencatat. Tugas siswa semacam itu tidak efektif.
Permasalahan lain yang kemudian muncul adalah adanya kegaduhan yang bisa mengganggu kelas lain. Kegaduhan di kelas yang ditimbulkan akibat jam pelajaran kosong, sangat merugikan siswa karena waktu belajar menjadi sia-sia. Kebiasaan buruk ini sudah waktunya dihilangkan.
Bagaimana agar jam pelajaran yang kosong itu bisa dimanfaatkan dengan baik? Guru harus memberikan tugas, meski hanya mencatat, namun cara ini boleh dibilang lebih baik dibandingkan tidak memberikan tugas apapun kepada siswa. Secara tidak langsung guru menyadari akan tanggung jawab dan tugasnya sebagai seorang pendidik. Namun, cara tersebut sebenarnya tidak efektif untuk pembelajaran peningkatan prestasi siswa. Meskipun di tengah jam pelajaran kosong itu ada kehadiran guru lain di kelas untuk mengawasi siswa yang mengerjakan tugas.
Menurut penulis, jam pelajaran kosong lebih tepat diisi kegiatan yang bersifat produktif, rekreatif dan edukatif. Harapannya output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut membantu pembelajaran siswa menjadi lebih baik untuk mencapai keberhasilan dan prestasi. Jam pelajaran kosong, seharusnya juga tidak terpaku pada isi pelajaran yang diajarkan sesuai guru yang tidak hadir di kelas itu.
Salah satu contoh untuk mengisi jam pelajaran kosong yakni, pihak sekolah bisa mengajak siswa ke perpustakaan. Selama berada di perpustakaan, mereka diwajibkan membaca buku. Jenis buku yang dibaca dapat dibatasi yang ada keterkaitannya dengan bidang studi pelajaran yang kosong atau diberikan kebebasan jenis buku apa saja yang dianggap paling menarik bagi siswa.
Selain membaca buku di perpustakaan, guru bisa memberikan tugas untuk berdiskusi memecahkan suatu persoalan. Mungkin cara ini membutuhkan pendampingan guru lain sebagai moderator agar jalannya diskusi dapat terarah. Syukur jika di kelas tersebut ada diantara siswa yang dinilai mampu memandu jalannya diskusi. Dari hasil diskusi dikumpulkan untuk dikoreksi menjadi referensi. Upaya ini sekaligus untuk mengetahui kemampuan siswa. q - k
(Supraptinah, Kepala SMPN 3 Sentolo Kabupaten Kulonprogo)


Tags: