Dosen dan Mahasiswa Prodi TBI Menangi Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa Tingkat Provinsi

Dosen dan Mahasiswa Prodi TBI Menangi Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa Tingkat Provinsi

Bangka.(Kemenag). Kabar bahagia dan membanggakan kembali dirasakan oleh Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Fakultas Tarbiyah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Salah satu dosen Atik Rahmaniyar dan seorang mahasiswa Program Studi TBI Ria Lestari sebagai mahasiswa semester 4 berhasil menjadi pemenang Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa yang di selenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.Penyerahan hadiah 31 Mei 2024 di Kantor Bahasa Bangka Belitung.

Naskah mereka yang lolos pada tahun ini menyisihkan  beberapa peserta yang ikut dalam sayembara dengan total keseluruhan 127 cerita. Ria Lestari meraih peringkat ke-5 dari 12 pemenang dalam naskah cerita anak kategori B1. Sedangkan Atik Rahmaniyar. sebagai peringkat ke-2 dari 6 pemenang dalam naskah cerita anak kategori C.

Indrawati selaku ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris IAIN SAS Babel mengungkapkan rasa syukurnya terhadap prestasi yang telah diraih oleh Ria Lestari dan Atik Rahmaniyar "Selaku ketua Program Studi saya sanggat bangga dengan prestasi ini.

Saya berharap hal ini dapat menjadi motivasi mahasiwa lain untuk aktif dan semangat mengikuti kegiatan bermanfaat di luar kampus. Juga semangat bagi kami sebagai dosen untuk berkiprah dalam berbagai bidang literasi".

Ria Lestari mengungkapkan ada banyak sekali pembelajaran dan juga pengalaman berharga yang didapatkan. Ketika memulai dari mencari ide-ide kreatif untuk judul cerita agar cerita yang dibuat bisa menarik perhatian pembaca dan layak menjadi bahan bacaan.

Melalui event itu sendiri, saya mendapat banyak sekali manfaat. Salah satunya adalah dapat bertemu dengan penulis-penulis yang sangat luar biasa.

Ia menambahkan memang menyukai dunia kepenulisan fiksi. Setahun kebelakang dia pernah mencoba mengikuti sayembara yang sama namun belum berhasil. Dengan tekad yang kuat dan berdiskusi lanjut kepada dosen pembimbing. Kemudian terus berlatih dan berusaha hingga mencoba kembali tahun ini dan alhamdulillah yang diharapakan menjadi kenyataan.

Senada dengan itu Atik Rahmaniyar pun mengatakan pengalamannya selama menekuni literasi anak bahwa pondasi literasi adalah sastra anak. Literasi dini dengan bahan bacaan yang ramah anak sangat dibutuhkan hingga pada akhirnya anak menyukai buku dan suka literasi.

Ia mengatakan memang menyukai dunia literasi anak. Setelah beberapa karyanya tentang cerita anak dimuat dalam beberapa buku antologi dan ikut mencoba untuk penulisan cerita solo. Naskah cerita anak yang lolos tahun ini merupakan kali kedua setelah karyanya pun lolos dalam sayembara yang sama di tahun kemarin.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para juri dan Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga dengan adanya buku dwi bahasa ini yang juga mengangkat kearifan lokal dapat membantu mengenalkan kepada anak didik akan keunikan bahasa daerah dan ciri khas daerah Kepulauan Bangka Belitung.(*)