![Menag Minta Guru Madrasah Tanamkan Ajaran Islam Ramah Yang Rahmatan Lil Alamin](/storage/pictures/posts/16_9/mid/10000.jpg)
Menag Minta Guru Madrasah Tanamkan Ajaran Islam Ramah Yang Rahmatan Lil Alamin
Bekasi (Pendis) - Karakter dan wawasan kebangsaan merupakan salah satu kunci dalam mempertahankan keutuhan bangsa yang heterogen. Karenanya peran guru penting dalam melakukan transformasi pengetahuan keilmuan kepada anak didik sekaligus membentuk karakter, sehingga nilai-nilai agama bisa disampaikan dan disebarluaskan kepada peserta didik,tidak hanya dalam bentuk formal tetapi juga pada esensi ajaran agama.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin saat menjadi keynote speaker pada acara pembekalan kepada guru-guru madrasah dari seluruh Indonesia, dalam acara yang bertajuk "Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Deradikalisasi, Wawasan Kebangsaan, dan Moderasi Islam bagi Guru dan Tenaga Kependidikan" yang digelar di Hotel Amarossa, Bekasi, Sabtu (10/11).
"Kita berharap dengan PPK ini, di masa mendatang tidak ada lagi generasi kita yang melakukan kekerasan atas dasar agama," terangnya. Menurut Menag, agama itu harus digunakan untuk `memanusiakan manusia`, dan menjaga harkat dan martabat manusia, bukan sebagai ajaran yang hanya dipahami secara kulit luar saja.
Pemahaman beragama yang sekedar kulit luar saja akan membuat kita mudah sekali melakukan hal yang tidak semestinya seperti merendahkan derajat eksistensi kemanusiaan sesama manusia bahkan menghilangkan sama sekali sisi kemanusiaan hanya karena perbedaan kulit luar saja, tegasnya.
Dalam dialog dengan sekitar 200 guru madrasah ini, Menag mengingatkan, guru adalah sarana utama yang menyampaikan pesan moderasi keberagamaan kepada generasi mendatang. Untuk itu ia meminta guru madrasah menanamkan ajaran Islam ramah yang rahmatan lil `alamin dalam setiap mata pelajaran yang dia punya.
Menag mengingatkan agar pelajaran di madrasah jangan berhenti pada aspek syariat saja. "Syariat itu penting dan tak bisa ditinggalkan. Tapi mohon jangan berhenti di situ," katanya. Beragama Islam itu, lanjut Menag, adalah menjalani syariat untuk mencapai hakekat.
Bila langkah menuju hakekat beragama telah ditempuh, niscaya akan muncul moderasi keberagamaan sehingga tidak ada radikalisme dan ekstrimisme. Proses deradikalilasi itu pada dasarnya mengembalikan pemahaman dan pengamalan keagamaan menuju titik tengah atau moderat. "Inilah hakekat agama," tandasnya. (hikmah/dod)
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FUAD UIN Palu-Institut Leimena kerja sama literasi keagamaan lintas budaya
- Selasa, 16 Juli 2024
Enam Dosen FSEI IAIN SAS Babel Lakukan Visiting Lecture International ke Malaysia
- Selasa, 16 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag