MenPAN-RB Minta Gubernur Kepri Menyediakan Tanah 50 Ha Untuk STAIN Sultan Abdurrahman

MenPAN-RB Minta Gubernur Kepri Menyediakan Tanah 50 Ha Untuk STAIN Sultan Abdurrahman

Bintan (Pendis) - Lagu Cidai Irama Berbudaya
Nuansa Melayu Serasi Adat Sejarah
Semoga STAIN Tetap Berjaya
Menjadikan Generasi Penerus Berjiwa Syari`ah

Itulah sebuah pantun yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Dr. H. Asman Abnur, M.Si mengawali Kuliah Umum di STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri), Jum`at (29/09). Kuliah Umum ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepri Dr. H. Nurdin Basirun, M.Si; Kakanwil Kemenag Kepri; Anggota DPD Kepri Dr. H. Hardi S. Hood, M.Si; Wakil Bupati Bintan Drs. H. Dalmasri Syam, M.Si; para pejabat eselon satu dan dua KemenPAN-RB, Plt Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Kepala Biro Ortala Kementerian Agama, dosen dan mahasiswa serta masyarakat sekitar STAIN Kepri.

Sebagai warga Kepri, MenPAN-RB bergembira dan bersyukur di daerah ini telah berdiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Hadirnya lembaga pendidikan tinggi ini menambah dan melengkapi Provinsi Kepri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas setelah sebelumnya berdiri perguruan tinggi umum negeri yakni Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang dan Politeknik Negeri Batam. Meski lahir belakangan, STAIN tidak boleh berkecil hati karena brand dan keunggulan yang ditawarkan berbeda dengan lembaga tinggi yang ada.

Merespon laporan Ketua STAIN Kepri Dr. Muhamad Faisal M.Ag bahwa masih banyak persoalan yang dihadapi lembaga, seperti hanya memiliki dua orang ASN, banyak dosen yang umurnya melampaui dari yang dipersyaratkan dalam formasi penerimaan PNS dosen tahun ini, kebutuhan lahan untuk pengembangan institusi lima hingga sepuluh tahun ke depan, dan lain-lain, MenPAN-RB menjelaskan dan sekaligus memberikan spirit yang luar biasa terhadap seluruh civitas akademika khususnya para pengelola lembaga. Dari beberapa penjelasan, yang paling mendapat aplaus dari para peserta adalah ketika MenPAN-RB meminta kepada Gubernur Kepri dan Wakil Bupati Bintan agar menyediakan tanah untuk STAIN Kepri sekitar 50 Ha untuk pengembangan STAIN. Dalam pertemuan pendahuluan di ruangan pimpinan STAIN sebelum kuliah umum berlangsung, Gubernur sangat mendukung terhadap perluasan lahan untuk pengembangan STAIN.

Beliau menegaskan kalau kampus ini ingin menjadi kampus besar dan berskala internasional, maka harus memiliki lahan yang luas, ditata indah dan dan mahasiswanya harus didatangkan dari pelbagai penjuru. Bahkan beliau berharap ke depan orang belajar Agama Islam tidak perlu pergi Ke Timur Tengah. Dengan digambarkan kondisi beberapa negara Timur Tengah yang tidak kondusif seperti saat ini, maka menurutnya sangat beralasan jika menawarkan perguruan tinggi Islam Indonesia sebagai destinasi dan pilihan. Termasuk dalam hal ini STAIN Sultan Abdurrahman harus juga dipersiapkan.

Asman Abnur yang juga sebagai seorang pengusaha dan sejak kecil telah akrab dengan wira usaha sebagaimana yang dicontohkan dan dilatihkan orang tuanya, pada kesempatan kuliah umum ini juga memberikan wejangan-wejangan dan kiat-kiat menjadi seorang pengusaha. Bahkan dengan tegas, meski saat ini sebagai pembina tertinggi ASN, beliau menyatakan jangan sekali-sekali bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kalau ingin menjadi orang kaya. Lulusan perguruan tinggi jangan hanya berorientasi untuk mengisi jabatan-jabatan di pemerintahan sebagai PNS tetapi juga harus dipersiapkan sebagai pelaku dunia usaha.

Lebih lanjut beliau mengatakan, jika mahasiswa ingin sukses mereka harus punya tekat yang kuat, bekerja keras, dan patuh kepada orangtua. Dalam hal ini belaiu juga mencontohkan keberhasilan dirinya yang dalam dunia usaha dimulai dari membantu dagang orang tua, merintis usaha sendiri, hingga menjadi seorang pengusaha. Dalam bidang politik jika dikisahkan perjalanan karirnya mulai dari pejabat daerah, anggota DPR-RI beberapa periode, hingga dipercaya dalam Kabinet Presiden Jokowi ini sebagai MenPAN-RB. Begitu pula pengalaman akademiknya dipaparkan sejak menempuh pendidikan di kampung halamannya hingga meraih gelar Doktor dalam bidang Ekonomi Syari`ah di Universitas Airlangga Surabaya. Pelbagai pengalaman ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para mahasiswa.

Usai kuliah umum dilanjutkan pembinaan terhadap para dosen dan pimpinan STAIN oleh Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Dr. Imam Safe`i. Dalam kesempatan ini disampaikan tentang pentingnya S3 (Solid, Speed, dan Smart) dalam pengelolaan perguruan tinggi lebih-lebih seperti STAIN Kepri yang baru berdiri. Soliditas sangat penting dalam rangka mewujudkan visi yang telah dirumuskan bersama-sama untuk menjadikan STAIN Kepri sebagai pendidikan tinggi Islam yang unggul. Perkembangan sains dan teknologi yang sangat cepat dan dinamis harus direspon dengan cepat dan tepat. High technology harus pula dibarengi dengan high literacy yang dapat mencirikan sebagai insan perguruan tinggi. Demikian pula kecerdasan yang dikembangkan tidak hanya semata-mata hanya intellektual tetapi juga kecerdasan spiritual, sosial, leadership, kreativitas, dan penguatan daya juang. (ims/dod)


Tags: