Naskan kuno Aceh yang telah ditransformasi ke digital

Naskan kuno Aceh yang telah ditransformasi ke digital

Kendari (Pendis) - Dua Siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Banda Aceh melakukan pelestarian manuskrip kuno Aceh melalui proses digitalisasi. Hasil karya ini ditampilkan sebagai penelitian pada ajang Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Tahun 2023 yang berlangsung di Kendari mulai 3-7 September 2023.

MYRES merupakan lomba karya tulis ilmiah siswa madrasah berbasis riset bagi siswa MTs dan Madrasah Aliyah (MA). Bidang lomba Kompetisi MYRES meliputi Ilmu Keagamaan Islam, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, Ilmu Matematika dan Sains dan Pengembangan Teknologi.

Peneliti yang teridiri dari Rayyan Athifa Charirah bersama Clarence Athaillah Khairunnisa melakukan proses digitalisasi naskah yang dianggap penting sebagai upaya penyelamatan sumber sejarah Islam di Aceh.

"Manuskrip Aceh merupakan salah satu hasil peradaban masyarakat Aceh yang ditulis tangan oleh ulama dan umara yang umumnya hidup masa kerajaan islam," sebut Rayyan.

Selain menjadi cerminan peradaban masyarakat Aceh, Ia mengaku tertarik melakukan digitalisasi terhadap manuskrip Aceh sebagai upaya penyelamatan sejarah Aceh pada masa lampau.

Proses digitalisasi yang menghasilkan perpustakaan digital manuskrip dapat memberikan berbagai informasi tentang sejarah Islam Aceh secara global dan tak terbatas. Ia memaparkan tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan upaya pelestarian manuskrip kuno Aceh melalui proses digitalisasi sebagai sumber informasi sejarah Islam di Aceh.

"Selain itu juga untuk mendeskripsikan keterlibatan generasi muda dalam melestarikan manuskrip kuno Aceh," sambungnya.

Sementara itu, Kepala MTsN 1 Banda Aceh Junaidi menyebutkan, penelitian yang dilakukan siswinya ini melibatkan banyak pihak seperti Musium Aceh, Pedir Museum, UIN Ar-Raniry Banda Aceh serta para pemerhati naskah kuno Aceh.

Ia berharap upaya pelestarian naskah ini tetap eksis yang menjelaskan bahwa Aceh punya sejarah panjang tetang awal mula masuknya Islam ke Nusantara.
 
"Kita harap generasi kedepan bisa tergugah untuk tetap peduli dengan khasanah budaya Aceh yang sangat tinggi itu bukan hanya di bidang agama tapi di bidang budaya hingga perdagangan yang kita coba bangkitkan," harapnya.