Murid Baru MAN PK dan IC Harus Berkualitas

Murid Baru MAN PK dan IC Harus Berkualitas

Jakarta (Pendis) - Seleksi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia dan MAN Pendidikan Keagamaan (MAN PK) telah digelar beberapa waktu yang lalu. Penentuan hasil seleksinya sedang digodok Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Ditjen Pendis Kemenag RI) di Bintaro, Jakarta (4-5 April 2017). "Seleksi MAN IC dan MAN PK yang sudah berjalan ini harus menghasilkan murid-murid sesuai dengan harapan, mempunyai potensi belajar dan secara psikologis sudah siap untuk belajar dengan kompetisi yang tinggi," kata Sektretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Moh. Isom Yusqi, di hadapan para Kepala Sekolah dan Pengelola MAN IC dan MAN PK sebagai penentu kelulusan.

Belajar dari berbagai kasus dan kejadian yang akhir-akhir ini yang mencoreng dunia pendidikan, lanjut guru besar IAIN Ternate ini, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) harus disaring supaya menghasilkan peserta didik kualified terutama yang peserta didik yang diasramakan (Boarding School). "Murid baru madrasah harus tangguh dan bermental tinggi sehingga ia sudah siap menjadi orang-orang hebat yang akan menjadi pemimpin-pemimpin untuk generasi yang akan datang," kata alumnus MAN I Malang-Jawa Timur ini.

Tentang sistem seleksi PPDB yang sudah berjalan baik dan agar lebih baik lagi, Isom Yusqi mengatakan agar seleksi murid baru bisa benchmarking dengan SPAN PTKIN atau SNMPTN yang sudah mapan. "Silahkan pelajari bagaimana teknisnya dan sistem konsorsiumnya," tutur Isom.

Berbicara mengenai pengelolaan madrasah yang berasrama, Sesditjen Pendis mengistruksikan kepada para kepala sekolah dan pengelola asrama agar membuat Standar Biaya Khusus (SBK). "Pembuatan SBK ini dalam rangka untuk berbagai pelayanan murid yang berada di asrama, mulai dari pengelola asrama (musrif/mudabbir/wali asrama) dan kegiatannya agar sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) dari Kementerian Keuangan. Dan jangan sampai pengelolaan keuangan ini ada kejanggalan yang nantinya ada temuan dari pemeriksa baik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Inspektorat Jenderal Kemenag RI," kata Isom.

Dalam rangka memaksimalkan koordinasi para kepala madrasah dalam membuat kebijakan dan aturan tentang pengelolan madrasah berasrama kata Isom, hendaknya dibuat suatu forum khusus. "Forum kepala madrasah yang meliputi forum MAN IC dan Forum MAN PK, harus secepat mungkin dibentuk agar koordinasi dan komunikasinya mudah. Dalam pembuatan SBK ini misalnya, nanti dibantu Kemenag pusat untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan," kata mantan Kepala Sub Direktorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam ini. (@viva_tnu/dod)


Tags: