Nilai UN 5,5 Bisa Ikut SNMPTN

JAKARTA (Suara Merdeka)- Standar kompetensi minimal nilai ujian nasional (UN) 2015 adalah 5,5. Namun UN 2015 tidak menentukan kelulusan siswa. Nilai minimal tersebut digunakan sebagai batas minimal bagi siswa yang ingin mengulang UN jika nilainya hanya mencapai 5,5.

Para peserta didik yang mendapat nilai tersebut juga tetap bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam.

"Penggunaannya sepenuhnya diserahkan kepada panitia SNMPTN dan Rektor perguruan tinggi negeri (PTN) yang bersangkutan," kata Nizam di Jakarta, Rabu (4/3). Meski tidak dijadikan syarat kelulusan siswa, Nizam mengatakan bahwa hasil UN tetap digunakan untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Sementara untuk SMA dan sederajat, hasil UN akan menjadi acuan untuk bisa masuk ke PTN. Hasil tersebut tertuang dalam Surat Edaran dari kesepakatan antara Kemdikbud dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikeluarkan pada 17 Februari 2015. Dalam surat edaran tersebut tercantum bahwa penggunaan hasil UN sebagai salah satu pertimbangan untuk SNMPTN.

90 Persen

Terkait persiapan jelang UN 2015, Nizam mengungkapkan tidak ada kendala. Dia mengatakan bahwa sebanyak 700 sekolah baik sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama siap untuk melaksanakan UN berbasis komputer atau computer base test (CBT).

"Sebanyak 700 sekolah sudah menyatakan siap untuk melaksanakan UN berbasis komputer," ujar Nizam. Pihak Kemdikbud saat ini melakukan verifikasi terhadap sekolah-sekolah tersebut. Nizam menyebut sebanyak 90 persen sekolah di antaranya telah diverifikasi.

Sementara untuk UN berbasis kertas, sambung Nizam, Kemdikbud sudah memasukkan bahan-bahan UN ke percetakan. ”Kami akan terus memantau percetakan, hingga pelaksanaan UN. Semoga semua persiapan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal sampai pelaksanaan UN dan pengumuman hasil UN,” katanya. (nya, ant-95)