Rektor UIN Mahmud Yunus Barsama pesrta PBAK, Wakil Rektor dan Bupati Tanah Datar.

Rektor UIN Mahmud Yunus Barsama pesrta PBAK, Wakil Rektor dan Bupati Tanah Datar.

Batusangkar (Pendis)  – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Mahmud Yunus Batusangkar telah dimulai. Rektor, Prof. Dr. Marjoni Imamora mengajak ribuan mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan serius senin, (28/07/23)

“Selamat mengikuti PBAK tahun 2023, dengan tema “Membangun Generasi Hebat, Moderat, Mandiri dan Profesional” semoga bisa menjadi generasi kami yang alim, hebat, moderat, mandiri, dan berprestasi. Sehingga mampu menjadi tauladan bagi semua orang,” ujar Marjoni.

Menurut Rektor, sebagai mahasiswa yang berkuliah di kampus dengan notabene keagamaan, ada tugas dan tanggung jawab besar yang harus dilakukan. Di samping harus memiliki keilmuan akademis, juga harus menguasai ilmu agama secara kaffah.

Oleh karena itu, ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Marjoni kepada mahasiswa baru. Pertama, memiliki tingkat spiritualitas  yang tinggi.

“Ketika ananda berkuliah di UIN MY Batusangkar, tentu ada harapan besar yang ditumpangkan oleh orang tua. Salah satunya agar ananda menjadi orang yang soleh dan berakhlak mulia dan bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara. Ini harus,” tegas Prof. Bidang Fisika ini.

Kedua, kuliah itu tujuannya untuk membentuk sikap, perilaku dan pola pikir. Maka, mahasiswa UIN MY Batusangkar harus bersikap santun, berakhlaqul karimah dan berpola pikir dewasa.

“Jika itu belum dimiliki, maka mulai dari sekarang berusahalah untuk mengubahnya. Sebab, dalam pandangan masyarakat, mahasiswa itu adalah generasi intelektual yang mempunyai pemikiran dan perilaku yang baik,” katanya.

Ketiga, mahasiswa harus memiki growth minsed atau pola pikir yang terus berkembang melalui proses dan pengalaman yang dilalui. Orang yang memiliki pola pikir itu, mampu memaknai setiap proses dan siap mengambil resiko serta berupaya mengupgrade diri .

“Kuliah bukan hanya sekedar mendapatkan ijazah dan nilai yang tinggi saja. Akan tetapi mesti memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, berfikir secara kritis dan memiliki jiwa kepemimpinan. Caranya melalui organisai, baik internal maupun eksternal,” jelanya.

Keempat, seseorang dikatakan sebagai mahasiswa, apabila dirinya mampu menyiasati dan menghadapi setiap tantangan yang ada. Tantangan itu dijadikan sebagai pemacu dirinya untuk berkembang menjadi lebih hebat.

“Itulah pememang yang sesungguhnya. Tidak ada kata gentar di dalam dirinya. Semua rintangan bisa diselesaikan,” tegasnya,

Dan terakhir, mahasiwa itu harus memiliki kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat, bukan hanya untuk dirinya, tetapi bagi semua orang. Apalagi saat ini kita berada pada era transformasi digitalisasi.

“Era saat ini yang menjadi pemenang adalah orang – orang yang mampu beradaptasi dengan teknologi. Hal itu membutuhkan kreatifitas dan inovasi,” sebutnya.

Dia juga mengingatkan, agar mahasiswa terus memperkuat keyakinan kepada Allah SWT. Bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan hambanya mengahadapi kesulitan, melaikan hamba tersebut telah dipercaya mampu melaluinya.

“Jangan bayangkan perjalanan itu aka naman semuanya. Akan ada badai, hujan, gelombang dan bahkan petir. Hadapi dengan keyakinan akan pertolongan Allah SWT. Jadilah pemenang, bukan pecundang,” tuturnya.

Selain itu, Rektor juga berpesan kepada para pimpinan universitas, fakultas, program studi, dosen dan pegawai untuk memberikan pelayanan yang ramah, santun, dan penuh kehangatan. Sebab, sejatinya kampus ini adalah lembaga pembinaan untuk memanusiakan manusia.

“Mari kita jadikan kampus ini sebagai wadah lahirnya generasi yang berprestasi, alim, mandiri, hebat dan tanggu. Maksimalkan pelayanan, UIN MY untuk kemashlahatan bersama,” tutupnya. (Doni)