Pembatasan Kuota Untungkan Sekolah Swasta

Pembatasan Kuota Untungkan Sekolah Swasta

YOGYA (KR) - Pembatasan kuota bagi siswa dari luar Kota Yogyakarta ke sekolah negeri di kota ini diharapkan memberi keuntungan bagi sekolah-sekolah swasta. Setidaknya, siswa dari luar kota yang ingin bersekolah di Kota Yogya akan banyak memilih sekolah-sekolah swasta.

Meski begitu, ada sejumlah sekolah swasta yang merasa tidak terlalu berdampak dengan kebijakan tersebut. Sebab, selain orangtua mulai bersikap selektif dalam memilih sekolah, kualitas pendidikan di DIY cenderung sudah merata. Hal itu bisa dibuktikan dengan prestasi dan nilai Ujian Nasional (UN) siswa di sejumlah kabupaten di DIY yang tidak kalah dengan Kota Yogyakarta.
Demikian dikatakan beberapa pimpinan sekolah swasta di Kota Yogyakarta kepada KR secara terpisah, Rabu (4/4). Waka Kurikulum SMA Gotong Royong Yogyakarta, Yitro Dewantoro ST mengungkapkan, sebagai sekolah swasta yang ada di daerah pinggiran pembatasan kuota bagi siswa luar Kota Yogyakarta dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak terlalu mempengaruhi jumlah pendaftar. Adanya sikap selektif dari masyarakat dan kualitas pendidikan yang sudah merata menjadikan orangtua semakin cermat dalam memilih sekolah. Karena selain biaya pendidikan yang terjangkau dan kualitas, lokasi sekolah dari rumah juga sering menjadi pertimbangan utama.
“Mungkin bagi sebagian sekolah swasta adanya pembatasan kuota, akan membawa dampak, namun bagi SMA Gotong Royong tidak. Sebab, sebagian besar siswa yang sekolah di SMA Gotong Royong berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Jadi kebanyakan dari mereka memang benar-benar niat belajar di sini,” terang Yitro.
Meski fasilitas yang dimiliki SMA Gotong Royong tergolong pas-pasan, tapi pihaknya tetap berusaha memberikan layanan terbaik. Termasuk dalam proses pembelajaran. Hal itu dilakukan dengan harapan kualitas lulusannya bisa sesuai yang diharapkan.
Lain halnya dengan Waka Humas SMA Stella Duce 2 Yogya AX Eko Supriyatiningsih SPd. Ia menilai, pemberlakuan kuota bagi siswa dari luar daerah untuk masuk sekolah negeri di Kota Yogya menguntungkan sekolah swasta. Karena ada kemungkinan siswa berprestasi dari luar Kota Yogya memilih masuk sekolah swasta. “Kebetulan banyak siswa kami dari luar daerah,” katanya.
Eko menambahkan, siswa dalam Kota Yogya umumnya lebih dahulu mendaftar di sekolah negeri. Biasanya mereka masuk sekolah swasta setelah tidak diterima di sekolah negeri. Dengan adanya aturan kuota, ada kemungkinan siswa berprestasi dari luar Kota Yogya masuk sekolah swasta. Itu merupakan keuntungan bagi sekolah swasta. (Ria/War)-s


Tags: