Anis Masykhur, Kasubdit Bina GTK MA/MAK saat mengawali sesi webinar GURU BERDZIKIR

Anis Masykhur, Kasubdit Bina GTK MA/MAK saat mengawali sesi webinar GURU BERDZIKIR

Jakarta (Pendis) - "Pendidikan harus Memberdayakan, bukan Memperdayakan," begitu quote yang disampaikan Anis Masykhur, Kasubdit Bina GTK MA/MAK mengawali sesi webinar GURU BERDZIKIR (Berdizkusi Implementasi Kurikukulum Merdeka) Seri-3 (31/5). 

Quote pembuka tersebut disampaikan sebagai pemantik diskusi dengan tema "Pembelajaran Bermakna dalam Kurikulum Merdeka". Quote tersebut betul-betul menjadi stimulus diskusi selanjutnya. Ameliasari,Guru master dari MAN Salatiga menegaskan pentingnya para guru memahami pembelajaran yang bermakna ini. 

Sebenarnya sejak diterapkan kurikulum 2013, pembelajaran bermakna ini sudah digaungkan. "Kita lebih familiar dengan istilah pembelajaran abad 21 yang  menguatkan critical thinking, creative thinhking, collaborative dan cimmunicative--selanjutnya dikenal dengan 4C." ujarnya. 

Hal demikian juga ditegaskan oleh Dion Dinanto، Ph.D, Dosen UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, yang juga salah satu anggota tim perumus Kurikulum Merdeka Kemendikbud. Menurutnya, penguatan 4C sangat penting dalam kurikulum merdeka.

Dengan mengutip konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan itu harus menuntun, menegaskan bahwa dalam pembelajaran seorang guru harus mampu menunjukkan model pembelajaran yang bermakna tersebut. Menurutnya, seorang guru itu ibarat seorang petani, yang ketika menanam tanaman agar fokus kepada tanamannya, bukan kepada alat-alatnya. 

"Begitu pula seorang guru. Rasa cintanya kepada peserta didik diharapkan dapat mendorong para pendidik untuk meningkatkan kompetensinya dalam berbagai hal, dengan harapan akan dapat menambah mereka makin pintar," jelas Dion menguraikan.

Model pembelajaran bermakna juga memiliki hubungan yang erat dengan mekanisme asesmennya. Untuk itu, kedua narasumber juga memperjelas pola assesmen yang mendukung model pembelajaran bermakna tersebut. 

"Assesmen dalam kurikulum merdeka tidak hanya dalam bentuk sumatif maupun formatif, namun juga asessmen diagnostik menjadi keharusan," terangnya.

Antusiasme para peserta webinar seri ke-3 ini cukup tinggi. 1000 Ruang zoom yang disediakan tidak mampu menampung keinginan para guru yang haus informasi akan  kurikulum merdeka.  Bahkan viewer live streaming melalui kanal youtube GTK Madrasah menjangkau ribuan pemirsa. 

Lutfi Ubaidillah, selaku moderator webinar GURU BERDZIKIR seri ini berharap antusiasme masyarakat pendidikan terhadap program ini bertahan sampai ke seri-8. "Saya berkeyakinan, para guru akan mendapati pemahaman yang utuh, jika mengikutinya sampai selesai," harapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa webinar ini merupakan salah satu bentuk dalam mendiseminasikan kurikulum merdeka ini selain seminar, diskusi, atau kegiatan sejenisnya. (n15)