Pemerintah Optimistis UN Online Berjalan Baik

Pemerintah Optimistis UN Online Berjalan Baik

JAKARTA (Suara Merdeka)– Pemerintah sangat hati-hati dalam mempersiapkan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau disebut UN online tahun 2015.

Hal tersebut agar tidak menimbulkan efek negatif pada masa mendatang. "UN online perlu dipersiapkan matang pada tahap rintisan 2015 ini. Kami berharap ada catatan kesuksesan," kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom), Ari Santoso.

Jika ada kelemahan atau keterbatasan dalam pelaksanaan UN online, lanjut Ari, semoga tidak menimbulkan pobia (rasa takut) terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kalangan siswa, guru, dan orang tua.

Persiapan mulai dari assesmen aplikasi, finalisasi buku panduan dan petunjuk teknis, verifikasi sekolah, pelatihan proctor dan teknisi di lapangan, risk management hingga help desk yang terkait dengan UN online telah dilaksanakan.

"Jika semua tahapan kegiatan ini dilaksanakan dengan baik, saya optimis UN online 2015 dapat dilaksanakan dengan baik," terangnya.

Sebelumnya (SM 5/4) Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam persiapan UN 2015. Sebanyak 700 sekolah baik sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama siap melaksanakan UN online.

Jujur

"Sebelumnya, ada 458 sekolah yang akan melaksanakan UN online, tetapi berdasarkan data terakhir bertambah menjadi 700 sekolah," kata Nizam. Pihak Kemdikbud saat ini melakukan verifikasi terhadap sekolah-sekolah tersebut. Nizam menyebut sebanyak 90 persen sekolah di antaranya telah diverifikasi.

Sementara untuk UN berbasis kertas, sambung Nizam, Kemdikbud sudah memasukkan bahanbahan UN ke percetakan. Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menghimbau agar para peserta didik mengikuti UN dengan jujur sehingga bisa memperoleh nilai yang baik.

"Buktikan bahwa seluruh siswa telah mengikuti UN dengan jujur untuk melihat hasil capaian belajar yang telah dilakukan dan memperoleh nilai yang baik," katanya. (nya-95)


Tags: