Pendidikan Dasar Diperkuat

Pendidikan Dasar Diperkuat

KEPULAUAN SANGIHE - Daerah perbatasan harus lebih baik dibandingkan dengan daerah perbatasan milik negara tetangga.

Oleh karena itu, mulai tahun ini pemerintah akan menegerikan perguruan tinggi sekaligus memperkuat pendidikan dasar di daerah perbatasan. "Saya berharap daerah perbatasan memiliki pusat unggulan pendidikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai potensi yang dimiliki masing-masing daerah," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh saat menegerikan Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Minggu (11/9).

Menurutnya, bila daerah perbatasan yang paling kuat berbasis pada kelautan, maka jurusan atau bidang studi yang dibuka terkait bidang kelautan. Kelebihan di Kepulauan Sangihe adalah dari sisi budaya. "Karena keramahannya kuat, maka pendidikan berbasis keramahan seperti perawat dan kebidanan mejadi salah satu bagian atau kekuatan yang dikembangkan. Mudah-mudahanan tidak terlalu lama politeknik ini bisa sebagai politeknik rujukan pengembagan SDM," tuturnya.

Mendiknas juga berharap jurusan yang dibuka bisa mewakili Indonesia berkomunikasi dengan Filipina. Pembangunan pendidikan di daerah perbatasan difokuskan pada dua hal. "Yaitu, daerah perbatasan dan terluar yang lama belum mendapat perhatian. Sedangkan yang kedua ada perubahan strategi percaturan negara," ungkapnya.

Sebab, hubungan antarnegara tidak semata-mata ditentukan oleh hubungan antaribukota, melainkan juga hubungan keseharian yang ditentukan di daerah perbatasan.

Pencipta Lapangan Kerja

Sementara Bupati Kepulauan Sangihe Winsulangi Salindeho mengemukakan, ada banyak lulusan SMA dan SMK yang tidak dapat mengikuti pendidikan di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) atau Universitas Negeri Manado (Unima). "Dengan hadirnya Polnustar, kami berupaya agar lulusan menjadi pencipta lapangan kerja, bukan pencari lapangan kerja. Kami juga berterima kasih, dengan adanya program beasiswa Bidik Misi sangat membantu anak dari keluarga miskin," tandasnya.

Pejabat Sementera Direktur Polnustar Siegfried Berhimpon menambahkan, politeknik tersebut berdiri pada 2006 sebagai perubahan nama dari Akademi Keperawatan. Pada awalnya politeknik tersebut memiliki dua jurusan dan empat program studi. "Jumlah mahasiswa aktif pada tahun 2010/2011 sebanyak 1.211 orang ditambah 384 mahasiswa baru angkatan 2011/2012. Mahasiswa di sini ada yang berasal dari Bitung dan Gorontalo serta 12 orang dari Filipina," paparnya.

Dia mengatakan, staf pengajar di Polnustar sebanyak 67 orang terdiri atas dosen tetap yayasan, dosen kontrak, serta dosen luar biasa yang didatangkan dari Unsrat dan Unima. Kerja sama dilakukan dengan instansi pemerintah, perusahaan, dan rumah sakit. Polnustar juga telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Internasional Brokenshire Hospital di Filipina.


Tags: