Pendidikan Vokasi Makin Dibutuhkan

Pendidikan Vokasi Makin Dibutuhkan

YOGYA (KRjogja.com) - Pendidikan vokasional semakin dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil siap pakai. Apalagi, menghadapi tantangan globalisasi, termasuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 ini, sumber daya manusia terampil dan unggul tidak bisa diabaikan lagi dalam bursa kerja. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) Dr Moch Bruri Triyono menyampaikan hal itu dalam Seminar Nasional Tantangan Pendidikan Vokasi Menuju MEA 2015 di Gedung FT UNY, Kamis (05/02/2015).

Acara ini dibuka Rektor UNY Prof Dr Rochmat Wahab MPd MA. Seminar dalam rangka Dies Natalis ke-54 FT UNY ini menghadirkan pembicara Dr Hasanudin Abdurakhman (General Manager for Business Development PT Toray Industries Indonesia), Mr Tony Borkett (PT Thiess Contractors Indonesia) dan Dr Luis Mota (Post-doc Expers Asia on Tourism Developmet).

Moch Bruri Triyono mengatakan, meskipun pendidikan vokasi semakin dibutuhkan untuk mencetak SDM bermutu siap kerja, namun pemerintah masih memandang sebelah mata. Bahkan, kebijakan pemerintah seringkali tidak sinkron dengan lembaga pendidikan vokasi, imbasnya pengangguran terdidik bertambah.

"Saat ini, pendidikan vokasi masih dianggap sebagai pendidikan kelas dua oleh masyarakat, termasuk pemerintah, sehingga SDM yang dihasilkan juga masih sangat terbatas. Bahkan, kompetensi keahlian yang dibutuhkan SDM masih jauh dari kesesuaian dengan industri," katanya.

Menurut Moch Bruri Triyono, tantangan pendidikan vokasi, selain kebijakan pemerintah yang belum berpihak, industri juga masih belum bersinergi dengan lembaga pendidikan. Imbasnya, SDM yang dihasilkan dari lembaga pendidikan tidak terserap maksimal di industri.

"Karena itu, melalui momen MEA 2015 ini, harapannya semua pihak bisa tergerak untuk membenahi pendidikan vokasi dari tingkat menengah sampai di level perguruan tinggi. Apalagi, mau tidak mau serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia bakal terjadi," katanya. (Asa)


Tags: