Peningkatan Mutu PAI, Wujudkan Generasi Muda Yang Berkualitas dan Berkebangsaan Tinggi

Peningkatan Mutu PAI, Wujudkan Generasi Muda Yang Berkualitas dan Berkebangsaan Tinggi

Banda Aceh (Pendis) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, H. Daud Pakeh dalam sambutannya pada kegiatan Bimtek Kurikulum PAI 2013 SMP angkatan 19 dan 20 di Banda Aceh (02/09/15), menyatakan bahwa kegiatan bimtek ini merupakan wahana bagi guru-guru PAI untuk meng-update informasi dan keilmuannya, sehingga tidak kalah dengan peserta didik. Pada kesempatan ini pula, Kakanwil menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas prakarsa kerjasama ini, sehingga dapat memberikan support positif terhadap perkembangan dan kemajuan PAI di Tanah Rencong, sesuai visi dan misi Bidang PAI.

Selanjutnya, Daud Pakeh menyampaikan, bahwa terkait peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Aceh, khususnya pendidikan agama Islam, antara Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan selalu melakukan koordinasi dan bersinergi untuk menyatukan visi dan misi demi kepentingan bersama, yaitu terwujudnya pendidikan agama Islam yang bermutu, dalam rangka membentuk peserta didik yang beriman, bertakwa, taat beragama, cerdas, rukun, dan berakhlak mulia. Pun dalam hal peningkatan mutu dan kompetensi sumberdaya manusia (human resouces) tenaga pendidik agama, tidak terkooptasi karena beda instansi, tidak ada pembedaan antara guru agama yang diangkat oleh Kementerian Agama maupun Dinas Pendidikan. Toh, ujungnya sama, ingin menjadikan pendidikan agama lebih bermutu dan berkualitas. Hal ini menurutnya, karena guru pendidikan agama Islam mempunyai peran dan posisi strategis. Eksistensi guru agama mempunyai makna berarti bagi tercapainya tujuan pendidikan.

"Berbicara tentang peningkatan mutu pendidikan agama dan gurunya, di Aceh tidak ada istilah anak kandung dan anak tiri, tidak ada pembedaan antara Kemenag dan Dinas, yang terpenting adalah menjadikan pendidikan agama di Aceh lebih baik dan berkualitas," ujarnya..

Menurut Pakeh lagi, kerjasama dua instansi ini sampai sekarang masih berjalan dengan baik. Apalagi sejak lahirnya Kurikulum 2013, yang katanya identik dengan kurikulum agama (Islam), hubungannya semakin intens. Kerjasama ini di samping untuk memberikan spirit, juga untuk mengejar ketertinggalan dalam hal prestasi peserta didiknya. Hal ini cukup berasalan, bahwa secara ranking, Aceh berada pada posisi delapan, bahkan di bawah Papua yang merupakan wilayah minoritas, pada ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIII Tahun 2015 di Jakarta.

Terkait dengan Kurikulum 2013, meskipun pemerintah melakukan moratorium terhadap implementasinya, namun di Aceh ada kebijakan bahwa implementasi Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan melalui kegiatan Bimtek Kurikulum baik oleh Kementerian Agama maupun Dinas Pendidikan. Sehingga ditargetkan pada tahun 2016 nanti, semua guru sudah tuntas mengikuti bimtek Kurikulum 2013.

"Patut disyukuri bahwa Kementerian Agama masih melaksanakan Kurikulum 2013 meskipun pemerintah memutuskan menghentikan Kurikulum 2013 dan menyatakan kembali kepada Kurikulum 2006 (KTSP). Oleh karena itu, kegiatan bimtek ini perlu diikuti dengan serius," tambahnya.

Terakhir, Kakanwil menyatakan bahwa apapun ikhtiar yang dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam adalah demi mewujudkan generasi muda yang utuh, berpikiran cerdas, mempunyai pengetahuan yang luas, sehat jasmani, seimbang rohani, dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi.

(ozi/dod)


Tags: