Percetakan Soal UN SMA 50,6 Persen

Percetakan Soal UN SMA 50,6 Persen

JAKARTA (Suara Merdeka)- Percetakan soal Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMA telah mencapai 50,6 persen. Jumlah tersebut mewakili 5,5 juta soal dari 10,9 juta soal UN SMA yang akan dicetak.

Master soal UN telah diberikan kepada setiap percetakan yang memenangkan tender dan telah berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada 27 Februari 2015. "Ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan," kata Kepala Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam. Proses percetakan sudah dimulai sejak 5 Maret dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 20 Maret mendatang.

Terdapat 16 paket serta 16 perusahaan percetakan. Dari 16 paket tersebut, PT Temprina Media Grafika mendapat porsi provinsi terbanyak yaitu delapan provinsi meliputi DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Papua Barat.

Proses cetak soal untuk wilayah Indonesia bagian timur hampir selesai. Di Papua, proses cetak telah mencapai 98,7 persen dan Papua Barat 96,9 persen. Bahkan ada dua provinsi yaitu Sumatera Selatan (PT Temprina Media Grafika) dan Bengkulu (PT Macanjaya Cemerlang) sudah selesai cetak.

Pengawasan

Namun ada juga di beberapa provinsi yang justru proses percetakan masih nol persen yakni provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo yang dikerjakan oleh CV Adi Print.

Perusahaan ini baru mengerjakan soal untuk provinsi Sulawesi Selatan yang telah mencapai 99,5 persen. Selain itu, Kalimantan Utara yang dikerjakan oleh PT Jasuindo Tiga Perkasa, Lampung (PT Perca), Bali (PT Percetakan Bali), Jawa Tengah dan DIY (PT Pura Barutama) tingkat pengerjaannya masih nol persen.

Sementara soal UN untuk SMK, proses percetakan hingga waktu yang sama baru mencapai 28,4 persen. Dari jumlah tersebut, tiga provinsi telah selesai dicetak. Ketiganya adalah Kepulauan Riau (PT Perca), Maluku Utara (PT Surya Agung) dan Papua (PT Temprina Media Grafika).

Untuk mengantisipasi kebocoran soal UN di percetakan, lanjut Nizam, Kemdikbud telah mengkoordinasikan kepada seluruh panitia pusat untuk melakukan penjagaan secara penuh. "Selain di awasi langsung oleh panitia di percetakan, pengawasan juga dilakukan melalui CCTV 24 jam dalam sehari dari pusat," terangnya.

Kemdikbud juga telah mengkoordinasikan kepada seluruh penulis naskah soal UN untuk tidak membuat soal yang mengandung unsur suku, agama, ras, antar golongan termasuk politik (SARAP). "Insya Allah, soal-soal UN nanti tidak ada yang mengandung unsur SARAP, karena kami telah mengingatkan mereka," tambahnya. (nya-95)


Tags: