Perguruan Tinggi Perlu Melakukan Penyesuaian Kurikulum

Perguruan Tinggi Perlu Melakukan Penyesuaian Kurikulum

SEMARANG (Suara Merdeka) Perguruan tinggi perlu melakukan penyesuaian kurikulum untuk dapat mencetak lulusan berkualitas. Sebab, keberadaan lulusan yang rendah akan berimbas kepercayaan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi mengakui kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) menjadi jawaban atas pertanyaan mencetak kompetensi alumni.

"Kami sudah menerapkan KKNI semenjak beberapa waktu lalu. UPGRIS merasa ini keharusan. Sebab, bagaimana pun pendidikan tinggi butuh kurikulum untuk mendorong kemampuan lulusan," tutur rektor usai membuka forum workshop Kurikulum Mengacu KKNI dan Standar Nasional Dikti di kampus II UPGRIS jalan Sriwijaya, kemarin.

Workshop juga berkenaan menambah pemahaman tentang penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI dan Standar Nasional Dikti. Bila KKNI mengacu pada Perpres 8/2012, maka SN Dikti merupakan amanah Permendikbud 49/2014. Lebih dari 300 dosen UPGRIS menghadiri workshop selama dua hari ini.

Melalui ajang semacam ini, dosen akan memahami deskripsi profil, deskripsi standar kompetensi lulusan, hingga deskripsi pemetaan mata kuliah di masing-masing program studi. Dikatakan KKNI menjadi keniscayaan untuk diterapkan di semua PT.

Kemampuan Lulusan

Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Dr Intan Indiati menyatakan, KKNI sekaligus bermuara menunjang kemampuan lulusan. Mereka misalnya dituntut tak hanya pada posisi pencari kerja (job seeker) usai menjadi sarjana melainkan juga menciptakan lapangan kerja (job creator). Publik pun akan menilai bagaimana kualitas lulusan yang dihasilkan.

Termasuk, bagaimana kiprah mereka di banyak lini kehidupan. "Ini hanya akan tercipta dengan sistem perkuliahan yang bagus. Selebihnya juga ikut ditunjang sarana prasarana memadai," tutur Dekan yang juga telah mengikuti workshop KKNI di tingkat Dikti ini. (H41-95)


Tags: