Perusahaan Pencetak Soal UN Disidak

Perusahaan Pencetak Soal UN Disidak

JAKARTA (Suara Merdeka)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan didampingi sejumlah pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan pencetak naskah Ujian Nasional (UN) 2015.

Sidak yang dilakukan kemarin itu, bertujuan untuk memastikan bahwa salah satu komponen penting dalam pelaksanaan UN yakni pencetakan naskah soal UN berjalan dengan baik. "Pencetakan naskah soal UN dilakukan secara transparan. Masyarakat dapat melihat perkembangan pencetakan naskah soal UN pada laman www. kemdikbud.go.id," ujar Mendikbud di Jakarta, Rabu (18/3).

Sampai kemarin, kata Anies, pencetakan naskah soal UN untuk jenjang SMA sudah mencapai 84,22 persen. "Sedangkan naskah soal SMK telah mencapai 75,84 persen," paparnya. Tahun ini pencetakan naskah soal UN berjumlah 35 juta eksemplar dan akan didistribusikan kepada 50.515 SMP dan 18.552 SMA/SMK. Sementara jumlah peserta UN sebanyak 7,3 juta siswa yang terdiri atas 3.773.372 siswa SMP, 1.632.757 siswa SMA, 1.171.907 siswa SMK, dan 632.214 untuk siswa pendidikan kesetaraan (Paket B dan C).

UN tahun pelajaran 2014/ 2015 dilaksanakaan secara bersamaan pada 13-15 April 2015 untuk jenjang SMA/MA, SMALB, SMK/MAK dan program paket C. Sementara untuk UN SMP/MTs, SMPLB, dan paket B akan diselenggarakan pada 4-7 Mei 2015. Selain UN berbasis kertas (paper based test), mulai tahun ini juga akan dilaksanakan UN online yang berlangsung pada 7- 20 April 2015. Pengumuman kelulusan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, dan program paket C pada 15 Mei 2015. Kemudian untuk jenjang SMP/ MTs, SMPLB, SMALB, dan paket B pengumuman kelulusannya dilakukan pada 10 Juni 2015. Pengawalan Terkait naskah soal UN, Mendikbud yakin bahwa percetakan akan menjaga rahasia soal tersebut. "Kami sudah mempunyai kesepakatan dengan percetakan mengenai kerahasiaan soal ini," ujar Anies usai meninjau percetakan PT Pertja di Jakarta. Soal-soal UN tersebut disegel dan akan disalurkan ke sejumlah daerah dengan pengawalan aparat keamanan sehingga Anies yakin, tak akan ada soal UN yang bocor. Oleh karena itu, Mendikbud meminta para siswa yang akan ikut UN tidak percaya dengan bocoran yang beredar.

Berbeda dengan penyelenggaraan UN sebelumnya, UN pada tahun ini tidak lagi menjadi syarat kelulusan. Kelulusan peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan. Namun hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu dan program satuan pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang berikutnya, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan. (nya, ant-95)


Tags: