Ketua DPP PGMI, Syamsuddin saat memberi sambutan.

Ketua DPP PGMI, Syamsuddin saat memberi sambutan.

Babel (Pendis)— Guru madrasah adalah kader bangsa yang tidak mungkin mengkhianati Pancasila dan UUD 1945. Pesan itulah yang disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Syamsudin saat memberi sambutan pada kegiatan Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah II DPW PGMI Provinsi Bangka Belitung tahun 2023.

Dalam kegiatan  yang dihadiri 800-an guru madrasah se-Bangka Belitung itu, Syamsudin mengatakan bahwa guru madrasah tidak boleh dianaktirikan dengan guru-guru yang lain.

“Guru madrasah juga memberi kontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, anggaran pendidikan khususnya dari APBD juga harus mempertimbangkan guru madrasah,” katanya.

Ia mengajak agar guru madrasah meningkatkan kualitas berpikir sehingga kompetensi dapat meningkat dan menjadi guru profesioal.

“Keterampilan berpikir guru madrasah harus ditingkatkan dimulai dari cara berpikir spiritual, intelektual, dan emosional,” urainya di Gedung Serba Guna Asrama Haji Bangka Belitung, Selasa (13/6).

Ia menambahkan, guru madrasah yang profesional dengan kemampuan berpikir yang seimbang akan mewujudkan tujuan membangun generasi yang berkarekter dan mampu menyesuaikan diri dengan peradaban.

“PGMI diharapkan dapat menjadi wadah optimal agar guru mendatkan kesejahteraan. Guru yang sejahtera akan lebih profesional. Guru yang profesional akan lebih mampu mewujudkan tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia  Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayan II DPW PGMI Provinsi Bangka Belitung, Musran mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bukti bahwa PGMI Bangka Belitung serius mengembangkan organisasi demi kemajuan guru madrasah.