![Politisasi Dunia Pendidikan Makin Menguat](/storage/pictures/posts/16_9/mid/6152.jpg)
Politisasi Dunia Pendidikan Makin Menguat
SEMARANG- Pendidikan saat ini dinilai semakin karut marut, bahkan mulai meninggalkan filosofi pendidikan yang diajarkan oleh tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantoro. Masalah utama yang menyebabkan permasalahan itu, yakni politisasi di dunia pendidikan semakin menguat, sehingga berbagai kepentingan politis selalu mengalahkan implementasi kepentingan murni pengembangan anak bangsa.
Hal tersebut dipaparkan pengamat pendidikan Ki Purwanto Hadi R yang juga Dosen Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta dalam seminar bertema "Filosofi Pendidikan KHD dalam Menyikapi Pendidikan Global" yang diadakan Jurusan Teknik Mesin Otomotif Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan IKIP Veteran Semarang, memperingati Hari Pendidikan Nasional di Aula Kampus Bendan, belum lama ini.
"Ini sangat berbahaya, karena pendidikan sudah tidak murni lagi sebagai sarana pendidikan seperti yang diajarkan Ki Hajar Dewantoro (KHD), dengan adanya politisisasi yang begitu kental," tegas Purwanto.
Seperti diketahui, filosofi KHD adalah "Ing ngarso sung tulodho ing madyo mangun karso Tut Wuri Handayani". Filosofi semacam itu kini dirasa sudah banyak ditinggalkan, terlebih ditambah dengan pengaruh politik yang merambah dunia pendidikan saat ini sangat kental.
Komoditas
Menurut dia, pendidikan saat ini juga sudah mengarah menjadi komoditas perdagangan.
Terbukti dengan masuknya sekolah-sekolah internasional alias Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), dengan biaya pendidikan yang dinilai semakin mahal, sehingga siswa yang bisa masuk sekolah tersebut hanya orang-orang berduit.
Selain sekolah internasional, RSBI juga dipandang sebagai program yang tidak berhasil. Sekolah model ini lebih terkesan sebagai sekolah bertarif internasional dan melupakan pembangunan karakter bangsa. "Apakah hanya dengan pengantar berbahasa Inggris kemudian dikatakan internasional," tandasnya.
Sementara itu, Ketua panitia yang juga dosen IKIP Veteran, Drs Sumaryono MPd menandaskan, dengan adanya acara tersebut para calon pendidik diharapkan bisa lebih memahami secara komprehensif ajaran KHD secara utuh, sehingga bisa diimplementasikan berdasarkan kondisi sekarang. Sebab, meski ajaran yang dikonsep KHD muncul zaman dulu, hal itu masih relevan diterapkan di masa kini, asalkan tidak dicampuri dengan kepentingan politis.
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FUAD UIN Palu-Institut Leimena kerja sama literasi keagamaan lintas budaya
- Selasa, 16 Juli 2024
Enam Dosen FSEI IAIN SAS Babel Lakukan Visiting Lecture International ke Malaysia
- Selasa, 16 Juli 2024
Ribuan Peserta Ikuti Ngaji Kurikulum Episode 2
- Selasa, 16 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag