Program 5000, Kembali Hasilkan Doktor Baru

Program 5000, Kembali Hasilkan Doktor Baru

Jakarta (Pendis)-Program 5000 Doktor Luar Negeri kembali memetik doktor-doktor baru. Di awal tahun 2020 ini, tiga awardee (penerima beasiswa) 5000 Doktor Luar Negeri menyelesaikan yudisiumnya untuk mendapatkan gelar doctor.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin mengucapkan selamat atas keberhasilan yang telah dicapai tiga awardee yang telah berhasil menyelesaikan studinya.

“Selamat datang kembali para Agent of Change, mudah-mudahan diharapkan nantinya mampu meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ke depannya,” tuturnya di Jakarta, Senin (2/3).

Kamaruddin mengungkapkan bahwa jumlah awardee (penerima beasiswa) program 5000 Doktor Luar negeri sampai saat ini 538 orang baik melalui skema beasiswa penuh maupun bantuan penyelesaian studi yang menempuh studi di 24 negara di seluruh dunia dan tersebar di 98 kampus. Sejak diluncurkannya pada 2014, sampai saat ini sudah ada 84 orang alumni yang telah kembali ke Indonesia, dan kembali bertambah dengan selesinya studi tiga awardee ini, ucapnya.

Ketiga awardee yang telah lulus yaitu Dr. Lalu Turjiman Ahmad, dosen dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, lulus dengan predikat summa cum laude untuk bidang literatur Arab dari Universitas Liga Arab, Kairo, Mesir. Dr. Lalu merupakan awardee (penerima beasiswa)  5000 Doktor Luar Negeri tahun 2016, berangkat ke Mesir pada 2017 dan menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari 3 tahun. Disertasinya tentang pemikiran dan kontribusi Ibnu Qutaibah dalam kajian linguistik diberi judul Turāts Ibnu Qutaibah Fī al-Dirāsāt al-'Arabiyyah berhasil dipertahankan pada siding yudisum tanggal 28 Juli 2019 (http://www.ppmimesir.id/2019/08/lalu-turjiman-ahmad-raih-doktoral.html) .

Lalu Turjiman Ahmad merupakan alumni program 5000 Doktor Luar Negeri yang ke-86. Alumni program 5000 Doktor Luar Negeri yang ke-87.  Ada juga, Dr. Fertiana Santy. Santy , panggilan kecilnya, menyeselaikan studi dalam bidang sosiologi politik jurisprudensi di Perancis, tepatnya d’Institut d’Etudes Politiques d’Aix-en-Provense, Universite d’Aix Marseilles. Disertasinya yang berjudul La Representation des Femmes Musulmanes dans la jurisprudence francaise, l’Analise critique de discours (Representasi wanita muslim dalam yurisprudensi Perancis, analisis kritis wacana) berhasil dia pertahankan dalam siding disertasi tanggal 14 Oktober 2019 di Perancis. Santy merupakan Pelaksana pada Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Agama RI.

Selain itu, alumni 5000 Doktor yang ke-88 adalah Dr. Rizzaldy Satria Wiwaha. Rizzaldy merupakan dosen dari Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Cianjur. Predikat summa cum laude diraih Rizzaldy manakala mempertahankan disertasinya di bidang literatur Arab yang berjudul Dialog dan Argumentasi dalam Drama Kembalinya Surga Firdaus Karya Sastrawan Ali Akhmad Bakathir (https://www.wasathiyyah.com/serba-serbi-azhar/catatan-masisir/28/02/2020/dr-rizzaldy-jejak-soekarno-dan-kemerdekaan-indonesia-dalam-karya-bakatsir/) . Gelar doktor pun diraihnya tepat pada 24 Februari 2020 dari Universitas Liga Arab, Kairo, Mesir.


Tags: