Psikolog: Lebih Baik UN Dihapus

Psikolog: Lebih Baik UN Dihapus

Jakarta (Suara Pembaruan)- Psikolog Poppy Amalya berpendapat, sebaiknya ujian nasional (UN) dihapus, karena disinyalemen kurang membawa manfaat pada anak.

"Saya setuju UN dihapus. Kecerdasan anak tidak bisa diukur melalui UN," ujar Poppy di Jakarta, Minggu (18/1).

Dia mengatakan, kemampuan akademik anak bisa saja turun karena sakit ataupun haid.

Poppy juga menambahkan kemampuan anak di daerah tidak bisa disamaratakan dengan anak-anak di Ibu Kota.

"Solusinya lakukan observasi di sekolah dengan adanya konsul sekolahan," tambah dia.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan mulai tahun ajaran 2015, hasil atau kelulusan ujian nasional 100 persen ditentukan oleh masing-masing sekolah, dan diharapkan sekolah berlaku jujur untuk kepentingan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Pelaksanaannya (UN) tetap. Hasilnya saja yang ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing," kata Anies.

Anies mengaku meski hasil kelulusan UN sudah dinyatakan ditentukan 100 persen oleh sekolah, dewasa ini detail lainnya seperti soal UN masih dibahas.

"Sekarang ini yang sudah saya nyatakan adalah soal keputusan bahwa hasil kelulusan UN 100 persen akan ditentukan masing-masing pihak sekolah. Sedangkan detail lainnya, 10 hari lagi akan saya umumkan karena masih dalam tahap pembahasan," tutur Anies.

Menurut dia, soal kejujuran hasil UN perlu mendapat perhatian besar dari pihak sekolah karena UN menjadi cerminan kesuksesan.

Penulis: /NAD


Tags: