PTN Pertaruhkan Kualitas Pendidikan

PTN Pertaruhkan Kualitas Pendidikan

JAKARTA - Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 mengalami kekacauan, pihak perguruan tinggi negeri (PTN) tetap akan menjadikan hasil UN sebagai salah satu syarat masuk. Hal tersebut dikhawatirkan akan menurunkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

"Kalau mereka (rektor-rektor PTN) ingin menyelamatkan pendidikan, seharusnya mereka menyelamatkan kualitas PTN-nya, dong. Jangan terus mengatakan bahwa UN kali ini tidak bermasalah dan tetap valid hasilnya," ungkap Sekretaris Jendral (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, di Jakarta, kemarin.

Dia menyatakan kekecewaannya kepada PTN yang tetap menjadikan nilai UN sebagai salah satu pertimbangan masuk ke PTN. Menurutnya, para rektor berkesan menutup mata atas kekacauan yang terjadi pada saat pelaksanaan UN tahun ini.

Kekacauan yang telah terjadi, lanjut dia, membuat hasil UN tersebut tidak kredibel. "Kekacauan ini menyebabkan validitasnya diragukan. Sayangnya, hal itu tetap akan menjadi pintu masuk PTN tanpa diragukan," tegasnya.

Menurut Retno, para rektor dan guru besar yang tetap bersikukuh menjadikan nilai UN sebagai pintu masuk ke PTN itu tidak memahami kondisi lapangan yang sesungguhnya. "Kami yang di lapangan sudah sangat menyadari bahwa ini tidak valid tapi kok bisa-bisanya mereka tetap menjamin itu," tandas Retno.

Jaga Kedudukan

Dikatakan pula, jika para rektor tetap menjadikan hasil UN ini sebagai syarat masuk, secara tidak langsung mereka akan mempertaruhkan mutu PTN yang mereka pimpin.

"Dengan membiarkan kondisi seperti ini dan mempertahankan hasil UN yang amburadul, kualitas bisa turun untuk masa-masa ke depan. Masa, mereka tidak berpikir untuk menyelamatkan bangsa," imbuhnya.

Retno menduga, kepatuhan para rektor untuk mengikuti kebijakan Kemdikbud hanya untuk menjaga kedudukan.

"Kepatuhan itu tidak harus buta. Ada kesan mereka menyelamatkan kedudukan karena SK dipegang oleh menteri. Tidak jauh beda antara kepala sekolah dan kepala dinas," tegas Retno.

Seperti diketahui, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) sepakat bahwa hasil UN tetap akan dijadikan sebagai dasar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Mereka memastikan bahwa nilai UN tetap valid.


Tags: